Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain mengejek kalangan yang disebutnya buzzer peliharaan yang terus menerus menyerang MUI, terutama setelah menolak rencana program dai atau penceramah bersertifikat yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Menurut dia argumentasi yang sering buzzer kemukakan dangkal dan sering tidak sesuai nyambung.
“Kasihan sekali buzzers peliharaan yang ramai menyerang MUI, IQ-nya 200 sekolam. Tidak nyambung sama sekali,” kata Tengku.
Setelah mengejek buzzer, dia mengejek kalangan yang disebutnya memelihara mereka.
Baca Juga: Tidak Menghadap Kiblat, Makam Pasien Covid 19 di Lubuklinggau Dikeluhkan
“Sang "pemelihara" buzzer apa tidak malu, ya? Yang mau disertifikasi itu dai, bukan pengurus MUI. Lha yang dibilang ciut nyalinya disertifikasi kok MUI? Netizen pahamkan?” kata Tengku sambil tertawa.
Tengku menyebutkan sejumlah alasan mengenai kenapa lembaganya mendapatkan serangan secara masif.
Tengku menyebut MUI mendapat serangan, selain karena menolak program penceramah bersertifikat, juga karena sejak awal menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila sehingga kemudian tak jadi disahkan DPR dan ditarik kembali oleh pemerintah.
MUI juga sejak awal menolak RUU Badan Pembina Ideologi Pancasila yang diusulkan pemerintah -- yang disebut-sebut gantinya RUU HIP.
Di balik serangan itu, menurut Tengku, ada kekuatan pendukung komunisme.
Baca Juga: MUI Diserang, Tengku: Ada Kekuatan Pro Komunis dan Raksasa yang Terganggu
"Kenapa MUI diserang secara masif? Buzzers dikerahkan, bahkan umat seberang agama Islam pun ikut menyerang MUI, dan para personal MUI? Jawabnya terang benderang. Karena MUI menolak RUU HIP dan RUU BPIP. Ada kekuatan pro komunis dan raksasa besar yang terganggu. Umat rapatkan barisan..!" kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.
Bak gula, pernyataan Tengku selalu menarik perhatian netizen untuk berkomentar dengan segala perspektif mereka: ada yang menyerang Tengku, menyerang MUI, atau sebaliknya memberikan dukungan.
"Siaaap pak ustaz! Doakan juga mereka yang pro komunis akan segera "tumbang" sampai ke akar-akarnya sebelum kita "face to face," Allahu Akbar," kata seorang netizen.
Sementara netizen yang lain menyarankan agar dibedakan antara yang menghantam, mengkritik karena cinta MUI, dan yang hanya iseng. "Saya sendiri cenderung lebih suka kalau MUI berbenah, menjadi lembaga yang lebih modern diterima semua kalangan," kata seorang netizen yang diamini netizen yang lain.
Isu komunis yang sering diangkat Tengku disinggung oleh salah satu netizen. Dia menyebut isu itu menjadi andalan Tengku. "Andalannya itu gak jauh dari utang, buzzer, PKI. Itu aja diulang-ulang terus sampai pemilu, tetapi nggak kunjung menang. Kasihan," katanya.