Suara.com - Seorang anak laki-laki di Utah, Amerika Serikat (AS), ditembak oleh polisi, selepas ibunya meminta bantuan kepada saluran 911.
Menyadur dari BBC, Linden Cameron, yang mengidap sindrom autis asperger, mengalami kondisi serius pada Jumat (4/9/2020) malam, sehingga membuat sang ibu memutuskan untuk mencari bantuan.
Tak disangka, petugas polisi yang datang malah "menenangkan" bocah berusia 13 tahun itu dengan cara ditembak.
Golda Barton, ibu Linden, awalnya menyangka polisi yang menyambangi rumahnya akan menggunakan tindakan fisik "seminimal mungkin".
Saat itu kepada operator 911, Barton memberitahu bahwa putranya perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Anak laki-laki itu mengalami krisis akibat sang ibu mulai bekerja untuk pertama kalinya dalam setahun, dan Barton acap kali cemas jika harus menghadapi perpisahan.
"Saya berkata dia tidak bersenjata, dia tidak punya apa-apa; dia marah dan mulai berteriak," ujar Barton.
"Dia masih anak-anak, dia mencoba untuk mendapatkan perhatian. Dia tidak tahu bagaimana menanganinya," imbuhnya.
Perwakilan polisi Salt Lake City, Keith Horrocks, menyebut bahwa insiden penembakan ini tengah diselidiki.
Baca Juga: Penembakan di Pabrik Pengolahan Ganja Ilegal, 7 Orang Tewas
Menjelaskan kejadian malam itu, Horrocks mengatakan bahwa anak laki-laki itu mencoba melarikan diri ketika polisi menembaknya.