Ibu Kontak 911, Bocah 13 Tahun Penyandang Autisme Malah Ditembak Polisi AS

Kamis, 10 September 2020 | 05:39 WIB
Ibu Kontak 911, Bocah 13 Tahun Penyandang Autisme Malah Ditembak Polisi AS
Ilustrasi polisi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak laki-laki di Utah, Amerika Serikat (AS), ditembak oleh polisi, selepas ibunya meminta bantuan kepada saluran 911.

Menyadur dari BBC, Linden Cameron, yang mengidap sindrom autis asperger, mengalami kondisi serius pada Jumat (4/9/2020) malam, sehingga membuat sang ibu memutuskan untuk mencari bantuan.

Tak disangka, petugas polisi yang datang malah "menenangkan" bocah berusia 13 tahun itu dengan cara ditembak.

Golda Barton, ibu Linden, awalnya menyangka polisi yang menyambangi rumahnya akan menggunakan tindakan fisik "seminimal mungkin".

Baca Juga: Penembakan di Pabrik Pengolahan Ganja Ilegal, 7 Orang Tewas

Saat itu kepada operator 911, Barton memberitahu bahwa putranya perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Anak laki-laki itu mengalami krisis akibat sang ibu mulai bekerja untuk pertama kalinya dalam setahun, dan Barton acap kali cemas jika harus menghadapi perpisahan.

"Saya berkata dia tidak bersenjata, dia tidak punya apa-apa; dia marah dan mulai berteriak," ujar Barton.

"Dia masih anak-anak, dia mencoba untuk mendapatkan perhatian. Dia tidak tahu bagaimana menanganinya," imbuhnya.

Perwakilan polisi Salt Lake City, Keith Horrocks, menyebut bahwa insiden penembakan ini tengah diselidiki.

Baca Juga: Penembakan di Perayaan J'Ouvert AS, 5 Orang Terluka Termasuk Anak-anak

Menjelaskan kejadian malam itu, Horrocks mengatakan bahwa anak laki-laki itu mencoba melarikan diri ketika polisi menembaknya.

Sementara itu, menurut situs penggalangan dana online yang dibuka untuk perawatan Cameron, anak laki-laki itu harus menderita cedera di bahu, pergelangan kaki, usus, dan kandung kemih.

"Efek jangka panjang dari cederanya masih belum diketahui, tetapi kemungkinan kesembuhannya akan lama dan membutuhkan berbagai jenis perawatan," jelas keterangan yang dibuat oleh kerabat keluarganya.

Menurut data yang dikumpulkan dan diperbarui secara teratur oleh Washington Post, sebanyak 1.254 orang dengan penyakit mental telah ditembak mati oleh polisi AS sejak 2015 lalu.

Jumlah tersebut mewakili 22% dari semua orang yang ditembak dan dibunuh di seluruh negeri selama periode itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI