Viral Logo PDIP Jadi Sila Keempat, SBO TV: Tak Ada Maksud Tayangkan Partai

Rabu, 09 September 2020 | 11:09 WIB
Viral Logo PDIP Jadi Sila Keempat, SBO TV: Tak Ada Maksud Tayangkan Partai
Tangkap layar logo PDIP jadi sila keempat di tayangan acara televisi lokal. (Twitter).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produser Guruku SBO, Widi Kurniawan angkat bicara terkait viral gambar kepala banteng mirip logo PDI Perjuangan yang digambarkan sebagai sila keempat.

Logo tersebut muncul dalam progam sekolah daring di Surabaya yang ditayangkan televisi lokal tersebut.

Terkait hal itu, Widi mengatakan kejadian yang viral di media sosial itu murni kesalahan teknis.

Dia pun mengaku pihaknya tak ada maksud untuk mengarahkan kepada pihak siapapun termasuk partai politik.

Baca Juga: Heboh Logo PDIP Jadi Sila Keempat Progam Belajar Daring di Stasiun TV

"Itu murni kesalahan teknis human error, tidak ada maksud tertentu yang dari partai A,B,C untuk ditayangkan," katanya seperti dikutip Suara.com dari Timesindoensia.co.id, Rabu (9/9/2020).

Perlu diketahui, program tayangan pendidikan ini merupakan kerjasama antara televisi lokal SBO dengan Dinas Pendidikan Surabaya.

Dengan tayangan ini, siswa sekolah tetap bisa mendapatkan pendidikan walau hanya di rumah saja lantaran pandemi Covid-19.

"Guru-guru ini kan kita tahu kondisinya. Jadwalnya pontang-panting, masalah kesehatan juga, jadi yang bersangkutan (guru) ini kan jadwalnya pengganti saja," tambahnya.

Menurutnya SBO hanya memfasilitasi penayangan, sementara untuk materi disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

Baca Juga: Detik-detik Pemotor Digilas Truk Saat Gagal Nanjak, Bikin Merinding!

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Surabaya dijadwalkan baru akan melakukan klarifikasi terkait penggunaan lambang kepala banteng yang mirip dengan logo PDI Perjuangan untuk sila keempat Pancasila, siang ini, Rabu (9/9/2020) pukul 09.00 WIB di Humas Pemkot Surabaya.

Viral

Sebuah acara salah satu televisi lokal di Surabaya menjadi viral di media sosial. Pasalnya, tayangan progam belajar daring itu menampilkan simbol Pancasila sila ke-4 bergambar lambang banteng milik logo PDI Perjuangan.

Dikutip Suara.com dari Batamnews.co.id, tayangan televisi yang viral itu berawal dari sebuah akun Twitter @chandra_ds mengunggah tulisan disertai video di twitter pada Selasa (8/9/2020), pukul 12.09 WIB.

Dalam cuitan pertama, pemilik akun tersebut menuliskan, "Program pembelajaran GURUku di @sbotv 8 September 2020 untuk kelas 1 SD, menjelaskan simbol sila 4 kepala banteng tapi gambar yang ditampilkan lambang PDI-P. @e100ss @dispendiksby1 @SapawargaSby @BanggaSurabaya," cuit akun @chandra_ds.

Akun tersebut juga mengunggah tangkap layar dari program tersebut beserta logo PDI Perjuangan yang terpampang serta gambar materi.

Akun @chandra_ds menilai ada kesalahan dalam tayangan program belajar daring tersebut.

"Kesalahan sangat fatal pada materi program pembelajaran GURUku untuk kelas 1 SD disiarkan @sbotv pagi ini tgl 8 September 2020. Lambang sila 4 kepala banteng tapi gambarnya lambang PDI-P. @e100ss @dispendiksby1 @BanggaSurabaya @SapawargaSby.

Sebuah rekaman video dari SBO TV juga diunggah oleh akun tersebut.

Dalam video itu, terlihat seorang wanita yang menjadi pembawa acara di tayangan stasiun televisi lokal tersebut. Di belakangnya tampak layar materi yang muncul gambar lambang PDI Perjuangan.

Berdasarkan video yang viral itu, presenter wanita itu mengatakan,

"Sila ke-4 pancasila, yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang dilambangkan dengan kepala banteng. Nah anak-anak kepala banteng ini, kenapa kepala banteng Bu Vita? Karena banteng itu merupakan hewan yang suka berkelompok seperti warga Indonesia anak-anak, kita suka bekerja sama, kita suka bermusyawarah meskipun dalam masa pandemi seperti ini. Dalam masa pandemi seperti ini, tapi kita juga tetap bermusyawarah, berdiskusi melalui media sosial, seperti itu ya anak-anak," ujar presenter di video tersebut.

Sejak kali pertama diunggah, video telah disaksikan sebanyak 9.057 kali dan ada 216 retweet serta 182 yang menyukai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI