Media Austria Ungkap Balasan Surat Prabowo yang Mau Beli Jet Tempur Bekas

Selasa, 08 September 2020 | 16:08 WIB
Media Austria Ungkap Balasan Surat Prabowo yang Mau Beli Jet Tempur Bekas
Surat balasan Menteri Klaudia untuk Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang menyatakan ingin membeli sejumlah pesawat tempur bekas dari Austria. [Kronen Zeitung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Surat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang menyatakan ingin membeli sejumlah pesawat tempur bekas dari Austria, kini telah berbalas.

Hal tersebut terungkap setelah lembaran surat Menteri Pertahanan Klaudia Tanner untuk membalas surat Prabowo diterbitkan dalam artikel media Australia berbahasa Jerman, Kronen Zeitung.

Dalam artikel media itu juga dituliskan, Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner memberikan tanggapan positif terhadap surat dari Prabowo Subianto mengenai pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon.

"Kami dengan senang hati menerima pembelian lima belas Eurofighter Austria untuk memodernisasi armada udara Anda." ujar Menteri Klaudia Tanner disadur dari Kronen Zeitung, Selasa (8/9/2020).

Klaudia juga sudah memerintahkan Staf Umum untuk mempersiapkan segala sesuatunya mengenai penjualan pesawat tempur jenis Fighter tersebut.

Surat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang menyatakan ingin membeli sejumlah pesawat tempur bekas dari Austria. [Kronen Zeitung]
Surat balasan Menteri Klaudia untuk Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang menyatakan ingin membeli sejumlah pesawat tempur bekas dari Austria. [Kronen Zeitung]

Menhan Austria tersebut berniat menjual pesawat tempur Eurofighter Typhoon yang sudah beroperasi selama 15 tahun tersebut.

"Sekarang kami memberi tahu Indonesia bahwa kami akan memeriksa penawaran tersebut secara legal dan mengadakan pembicaraan dengan semua orang yang terlibat." jelas Klaudia.

Namun pihak Austria juga memperingatkan bahwa penjualan pesawat tempur tersebut tidaklah mudah, harus bernogiasi dengan semua pihak yang terlihat dalam pembuatan pesawat tempur tersebut.

"Namun, jelas juga bahwa setiap penjualan sangat rumit dan sulit karena perjanjian Darabos." ungkap Klaudia.

Untuk dapat menjual pesawat tempurnya ke Indonesia, Austria harus mendapatkan konsensus politik dalam negerinya dan persetujuan dari keempat negara yang terlibat dalam pembuatan pesawat tempur tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI