"Feodalisme, korupsi, dan nepotisme yang merusak Indonesia, yang menghambat kemajuan putra-putri Indonesia yang cerdas, hebat-hebat, tapi tidak punya orang tua penguasa atau kaya," kata Rizal Ramli melalui akun Twitter @RamliRizal pada 31 Agustus lalu.
Pernyataan Mahfud yang mendapat tanggapan kritis dari berbagai kalangan disampaikan dalam webinar bertema Pilkada dan Konsolidasi Demokrasi Lokal pada akhir pekan lalu.
Menurut dia justru kalau ada larangan bagi orang maju ke pemilu hanya karena memiliki hubungan dengan pejabat, bisa terjadi pelanggaran HAM.
Menurut Mahfud tidak selamanya orang yang mencalonkan diri ke pemilu karena nepotisme selalu berniat jelek. Dia menyontohkan pengalamannya di pilkada Kabupaten Bakalan, Madura.
"Saya mau mencalonkan diri karena kakak saya memerintahkan tidak baik. Oleh sebab itu jangan saya dituduh nepotis, justru karena kakak saya ini memimpin tidak baik. Saya sebagai adiknya mencalonkan diri bukan karena nepotisme," kata Mahfud menceritakan pengalaman adik bupati yang akan menjadi peserta pilkada.