Suara.com - Keponakan Osama bin Laden, Noor bin Laden atau dalam ejaan lain, kerap disebut Noor bin Ladin secara terbuka menunjukkan pandangan politiknya dalam pilpres AS.
Menyadur New York Post pada hari Selasa (08/09/2020), Noor bin Ladin mendukung Donald Trump sebagai Presiden AS. Dalam opininya, wanita 33 tahun yang kini menetap di Swiss ini berkata Donald Trump bisa mencegah peristiwa 9/11 agar tak terulang kembali.
Seperti yang diketahui, pamannya, Osama bin Laden adalah dalang teror 9/11 itu sendiri. "ISIS berkembang biak di bawah pemerintahan Obama / Biden, yang menyebabkan mereka datang ke Eropa."
"Trump telah menunjukkan bahwa dia melindungi Amerika dan kami dengan perluasan dari ancaman asing dengan melenyapkan teroris di akarnya dan sebelum mereka mendapat kesempatan untuk menyerang," ujar Noor bin Ladin.
Baca Juga: Setelah Gubernur, Kini Giliran Wali Kota New York Mengecam Donald trump
Noor menyebut dirinya sebagai seorang dengan hati Amerika. Wanita kelahiran Swiss ini bahkan memiliki bendera AS ukuran jumbo di dinding kamarnya ketika ia berusia 12 tahun.
Ia tumbuh menjadi gadis pendukung Trump dan menyebut pilpres AS 2020 sebagai pemilu paling penting untuk generasinya.
"Saya telah menjadi pendukung Presiden Trump sejak dia mencalonkan diri pada awal tahun 2015. Saya telah menyaksikan dari jauh dan saya mengagumi ketetapan hati pria ini," ungkapnya.
"Dia harus terpilih kembali. Ini penting untuk masa depan, tidak hanya Amerika, tetapi juga peradaban (negara) Barat secara keseluruhan."
"Anda melihat semua serangan teroris yang terjadi di Eropa selama 19 tahun terakhir. Mereka benar-benar telah mengguncang kami hingga ke intinya."
Baca Juga: Eks Anak Buah Donald Trump Mengaku Pernah Dirayu Kim Jong un
"(Islam Radikal) telah sepenuhnya menyusup ke masyarakat kami. Di AS, sangat mengkhawatirkan bahwa sayap kiri telah sepenuhnya sejalan dengan orang-orang yang memiliki ideologi itu."
Dukungan Noor bin Ladin untuk Trump sering ia ungkapkan dengan memakai topi ikonik bertuliskan 'Make America Great Again' yang menjadi slogan kampanye Donald Trump.
Ia bahkan bercerita, pernah mendapat serangan dari wanita usia 50-an tahun karena melihatnya memakai topi itu saat pergi ke toko grosir.
"Dia meneriaki saya dan mengatakan bagaimana saya bisa memakai ini dan Trump adalah presiden terburuk yang pernah ada."
"Dia mengatakan kepada saya tiga kali, 'Kamu bodoh.' Saya tetap tenang, dan tak perlu dikatakan aku tetap memakai topi ini!"