Refly Harun Singgung Menag: Korupsi Lebih Berbahaya daripada Radikalisme

Selasa, 08 September 2020 | 09:25 WIB
Refly Harun Singgung Menag: Korupsi Lebih Berbahaya daripada Radikalisme
Tangkapan layar Refly Harun dari video yang diunggahnya. (YouTube/Refly Harun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar hukum tata negara Refly Harun, membuat sebuah video di channel YouTube-nya dengan membahas satu isu terkini yang masih hangat diperbincangkan.

Dalam video berdurasi 15 menit lebih 19 detik itu, Refly membahas soal pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyebut bahwa radikalisme masuk ke masjid-masjid lewat orang-orang yang goodlooking.

Statement Fachrul Razi itu pun dengan cepat mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak salah satunya mantan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Bahkan, kritikam Gatot itu pula yang menjadi judul video ulas berita ala Refly Harun.

"GATOT NURMANTYO: TANGKAP SAYA, SAYALAH YANG MAKAR!!" demikian judul video Refly Harun, Rabu (08/09/2020).

Refly Harun mengkritik soal isu radikalisme yang membuang-buang waktu. (YouTube/Refly Harun)
Refly Harun mengkritik soal isu radikalisme yang membuang-buang waktu. (YouTube/Refly Harun)

Menurut Refly, perseteruan antara Fachrul Razi dan Gatot Nurmantyo tersebut layak untuk dibahas dan diulas lebih jauh.

Sebab, Menteri Agama yang membahas radikalisme tersebut baginya tidak produktif dan membuang-buang waktu.

"Pernyataan Menag soal goodlooking, radikalisme dan hafiz, itu tidak produktif. It's all about politik, soal persaingan, soal kekuasaan," katanya.

Bagi Refly yang satu gerbong dengan Gatot dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang jauh lebih berbahaya daripada radikalisme adalah persoalan korupsi.

Baca Juga: Para Ahli Sebut Jiwasraya Ambruk Karena JS Saving Plan

"Kenapa radikalisme yang selalu dijual? Seolah-olah radikalisme jauh lebih berbahaya daripada korupsi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI