Lahan untuk Makam Jenazah Corona Menipis, Anies: Jangan Spekulasi Dulu

Senin, 07 September 2020 | 19:13 WIB
Lahan untuk Makam Jenazah Corona Menipis, Anies: Jangan Spekulasi Dulu
Suasana TPU Pondok Rangon tempat pemakaman jenazah ayah LE. (Twitter/LE)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal menipisnya lahan pemakaman khusus jenazah corona. Namun, Anies meminta agar masyarakat tak berspekulasi soal masalah ini.

Anies mengatakan lokasi pemakaman jenazah corona sudah disiapkan sejak awal pandemi pada bulan Maret lalu. Tak hanya lokasi khusus corona seperti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon dan Tegal Alur, ia juga mengklaim sudah menyiapkan cadangannya.

"Bahkan, Maret sudah disiapkan alternatif tempat. Jadi bukan sekarang, sejak Maret. Lokasi semua sudah disiapkan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/9/2020).

Lokasi alternatif itu disebutnya bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan lahan makam covid-19.

Baca Juga: Anies Tinggali Masker Kain Sejak Anak Buah Kena Corona: Suara jadi Melempem

Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir kekurangan tempat.

"Jadi kita lihat perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Insya Allah tidak akan ada kekurangan," jelasnya.

Karena itu, ia meminta tak ada dugaan-dugaan aneh seolah-olah lahan makam corona telah menipis.

"Jangan spekulasi dulu seakan-akan tidak ada tempat lagi," pungkasnya.

Sebelumnya jumlah liang lahat untuk pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, tersisa 1.100 lubang hingga Jumat (4/9/2020) siang.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Mulai 7 September 2020?

Pengelola TPU Pondok Ranggon mengemukakan kuota liang lahat yang tersisa jenazah Covid-19 itu, baik itu korban yang beragama Islam maupun non muslim.

"Lahan kami untuk jenazah Covid-19 tersisa 1.100 lubang makam untuk muslim dan non muslim," ujar Komandan Regu TPU Pondok Ranggon, Nadi (47), dilansir dari Antara.

Nadi memprediksi sisa liang lahat tersebut akan habis pada kurang dari dua bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI