Pasien Covid-19 Diperkosa di Ambulans, Ditelantarkan di Pinggir Jalan

Senin, 07 September 2020 | 17:45 WIB
Pasien Covid-19 Diperkosa di Ambulans, Ditelantarkan di Pinggir Jalan
Ilustrasi garis polisi, TKP tindak kejahatan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan yang terinfeksi virus corona di India, diperkosa di dalam ambulans oleh sopir.

Menyadur Times of India, perempuan berusia 20 tahun ini dilecehkan dalam perjalanan menuju rumah sakit pada Sabtu (5/9) malam.

Pengemudi ambulans, Nouval V, kini telah diringkus polisi dan diberhentikan dari perusahaan layanan ambulans Kaniv 108, GVK Emri.

Insiden ini berawal ketika korban yang telah dinyatakan positif Covid-19, akan dirawat di sebuah rumah sakit di Pandalam, negara bagian Aranmula.

Baca Juga: Salip Brasil, India Peringkat Dua Kasus Virus Corona Terbanyak Di Dunia

Saat menjemput korban, Noufal telah membawa satu penumpang lain di mobilnya, seorang lansia perempuan.

ilustrasi kekerasan terhadap perempuan [shutterstock]
ilustrasi kekerasan terhadap perempuan [shutterstock]

"(Korban) pertama kali dijemput di rumah sekitar pukul 10 malam oleh satu ambulans. Noufal menjemputnya bersama dengan lansia perempuan, yang juga dinyatakan terinfeksi virus corona," ujar Bupati Pathanamthitta, KG Simon.

Selepas membawa korban, pengemudi berusia 25 tahun ini lantas menurunkan si perempuan lansia ke pinggir jalanan daerah Kozhancheri.

Dari sini, pelaku kemudian memacu mobilnya ke sebuah lokasi terpencil dekat kota Aranmula, dan memerkosa korban di sana.

Setelah melecehkan korban, pelaku kembali mengemudikan ambulans dan menurunkan perempuan itu di kawasan Pandalam, lalu melarikan diri.

Baca Juga: Gangster Paling Dicari Tertangkap, Menyamar Jadi Pedagang Buah

Berdasarkan penyelidikan polisi, belakangan diketahui pelaku yang telah menjadi pengemudi ambulans selama satu tahun ini, pernah terlibat kasus penyerangan yang menjurus ke pembunuhan.

Petugas Medis Distrik Pathanamthitta, Al Sheeja, mengatakan sejak layanan ambulans Kaniv 108 dikelola oleh perusahaan swasta, perawat jarang sekali menemani pengemudi, kecuali jika kondisi pasiennya serius.

"Sesuai aturan, tenaga medis emergency (EMT), harus ada di ambulans, tapi dalam hal ini hanya pengemudi yang hadir. Kami tidak tahu alasan kenapa EMT tidak ada."

Lebih lanjut disebutkan, korban merupakan satu di antaranya 148 orang yang dinyatakan terinfeksi virus corona di distrik pada Sabtu (5/9), menyusul ibu dan saudaranya yang juga positif Covid-19 dan telah dirawat di rumah sakit Pandalam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI