Suara.com - Seorang pria di Prancis bernama Alain Cocq bertekad untuk menyiarkan kematiannya secara perlahan setelah usahanya untuk melakukan eutanasia ditolak oleh pemerintah.
Facebook, platform yang kerap ia gunakan untuk berbagi setiap momen memutuskan untuk memblokir akunnya hingga 8 September.
Menyadur BBC pada Senin (07/09/2020), Facebook menyatakan bahwa aksi Cocq bertentangan dengan kebijakan mereka yang karena menunjukkan upaya bunuh diri.
"Meskipun kami menghormati keputusan Tuan Cocq, tapi saran ahli kami telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah siaran langsung di akun Alain," kata seorang juru bicara Facebook.

"Aturan kami tidak mengizinkan untuk menunjukkan upaya bunuh diri."
Alain Cocq lantas bereaksi atas kebijakan Facebook yang memblokir akunnya dan mendorong pendukungnya untuk merayu Facebook agar mengubah keputusannya.
"Terserah kamu sekarang," katanya.
Alain Cocq adalah pria berusia 57 tahun yang menderita penyakit degeneratif, yang menyebabkan dinding arteri saling menempel. Kondisinya sangat parah hingga tak bisa disembuhkan.
Cocq pun memutuskan untuk melakukan eutanasia dengan cara menghentikan semua pengobatan hingga ia menghembuskan nafas terakhir. Namun hal ini ditolak oleh pemerintah Prancis.
Baca Juga: Facebook Messenger Kini Batasi Penerusan Pesan dalam Sehari, Ini Alasannya
Pada bulan Juli, Cocq menulis surat kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan meminta presiden untuk mengizinkan dia meninggal secara bermartabat.