Suara.com - Said Didu kembali jadi perbincangan di media sosial. Ini terjadi setelah salah satu deklarator Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia itu membahas paha mulus keponakan Prabowo Subianto bernama Rahayu Saraswati.
Said Didu dinilai telah melecehkan perempuan setelah kedapatan membahas paha perempuan bersama politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana, demikian laporan Hops, media jaringan Suara.com.
Kejadian itu bermula ketika Panca Laksana dengan nama akun Twitter @Panca66 membicarakan paha calon wakil wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati usai mengunggah foto olah raga dengan mengenakan hot pants.
“Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget,” kata Panca, Jumat, 4 september 2020.
Baca Juga: Didesak Minta Maaf usai Komentar Paha: Said Didu dan Cipta Panca Gentle Lah
Cuitan Panca langsung direspon oleh Said Didu yang menyebut jika tidak ada gambar yang disertakan maka itu artinya bohong. “Huzzz, no pict hoax,” kata Said Didu dalam akun Twitter @msaid_didu.
Tak pelak, usai perbincangan itu mengudara, netizen pun ramai-ramai memberikan pernyataan monohok. Sebagian besar dari mereka merisak Panca dan Said Didu.
Disemprot Ferdinand
Pembahasan soal paha mulus keponakan Prabowo ini pun turut ditanggapi politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Menurut Ferdinand, apa yang dibahas Panca dan Said Didu seolah tak pantas dilakukan, karena masuk dalam kategori amoral.
Apalagi keduanya adalah orang-orang yang mengklaim tokoh di media sosial. Ferdinand kemudian mengatakan apa yang dilakukan Said Didu dengan merespons tweet tentang paha mulus adalah tindakan yang memalukan.
Baca Juga: Pesan Ferdinand PD Buat Pemuja Wanita: Boleh Mengagumi, Jangan Mengumbar
“Itu sangat memalukan, tentu beliau punya istri, anak dan saudara,” kata Ferdinand dalam laporan Suara.com pada Minggu, 6 September 2020.
Ferdinand beranggapan bahwa Said Didu tidak memiliki moral yang baik sebagai cerminan seorang tokoh.
“Tidak sepatutnya Said Didu juga mengklaim dirinya sebagai tokoh karena telah melakukan perbuatan amoral seperti ini,” kata Ferdinand Hutahaean.
Dulu heboh BH 38B
Dalam laporan Hops disebutkan Said Didu bukan sekali ini mengungkapkan pernyataan yang dianggap melecehkan. Sebab pada 2018 lalu, mantan seketaris menteri BUMN ini pernah ramai dipersoalkan soal BH 38B.
Deklarator KAMI yang belakangan gencar menggelorakan perjuangan gerakan moral itu, bahkan sampai harus meminta maaf atas pernyataannya itu. Pernyataan yang disampaikan lewat sosmed-nya itu kemudian dihapus oleh Said Didu.
Kehebohan itu berawal saat Said Didu berbalas tweet dengan Ezki Suyanto di Twitter pada Sabtu, 16 Agustus 2018. Ezki pada waktu itu meretweet salah satu cuitan Said Didu yang sudah dihapus.
“Alhamdulillah Bapak setuju pesta demokrasi jangan pakai isu SARA. Salim,” kata Ezki.
Said Didu lalu membalas cuitan itu dengan menyebut Ezki dengan sapaan ‘Mas’. “Mas @ezkisuyanto pasti tahulah prinsip2 hidup yg saya anut. Terima kasih,” kata Said Didu.
Ezki lalu meluruskan cuitan Said Didu. Ezki mengatakan bahwa dia adalah perempuan, bukan laki-laki. Said Didu lalu membalas.
“Hahaha. Nanti dikirimin BH ukuran 38 B,” kata Said Didu seperti terlihat dalam tangkapan layar (screenshot) yang beredar.
Usai pernyataan itu, Said Didu kemudian ramai dibully karena dinilai telah melecehkan perempuan. Setelah Ezki menjelaskan, Said Didu lalu mengaku salah. Dia meminta maaf dan menghapus tweet yang ramai dibahas itu.
“Karena saya salah maka saya minta maaf dan saya hapus,” kata Said Didu.