Punya Penyakit Langka, Kakek Alain Live Facebook saat Ajal Menjemput

Senin, 07 September 2020 | 09:33 WIB
Punya Penyakit Langka, Kakek Alain Live Facebook saat Ajal Menjemput
Frenchman Alain Cocq. (Padangkita/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Frenchman Alain Cocq punya penyakit langka dan divonis dokter hidupnya tak akan lama lagi. Sehingga kakek 57 tahun ini ingin merekam detik-detik kematiannya lewat Live Facebook pekan ini.

Frenchman Alain Cocq sempat mengajukan untuk disuntik mati. Tapi ditolak oleh pemerintah Perancis.

Sang Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak permintaannya yang ingin disuntik mati (euthanasia) karena hal itu tidak berlaku di Prancis.

Frenchman Alain Cocq adalah lelaki asal Prancis. Frenchman Alain Cocq diketahui mengidap sebuah penyakit langka, di mana dinding arterinya saling menempel.

Baca Juga: Ngakak, Reporter Ini Tak Sengaja Aktifkan Face Filter Saat Live di Facebook

Sehingga pria lansia tersebut berargumen jika seharusnya ia bisa memilih kapan waktu untuk meninggal.

Terlebih lagi selama beberapa tahun lamanya Cocq hanya terbaring lemah di tempat tidur.

Pria tersebut masih bersikeras agar keinginannya tersebut dapat terlaksana dan juga bisa membangkitkan kepedulian terhadap suntik mati di negara itu.

Dia berencana mengucapkan salam perpisahan pada teman-teman dan keluarganya Minggu depan.
Dia mulai tak mau makan, minum dan menolak pengobatan yang bisa memperpanjang hidupnya.

Tujuan daripada aksinya tersebut hanyalah karena ia ingin selalu dikenang oleh semua orang dan nantinya bisa menjadi sebuah langkah untuk perubahan hukum.

Baca Juga: Bisikan Iblis Teror Tiga Artis di Suara.com

Sebelumnya pria tersebut pernah mengunggah ke akun Facebook miliknya saat mengirim sepucuk surat kepada sang presiden.

Akan tetapi sampai presiden saat itu juga memberikan jawaban jika dirinya bukanlah merupakan seseorang yang kebal hukum maka dari itu dia juga tidak bisa memenuhi keinginan terakhir dari Cocq

Dengan cara halus Sang Presiden seolah menegaskan jika cara yang dipilih oleh pria 57 Tahun itu untuk meninggal dunia tidak diperkenankan oleh negara.

Selain itu untuk mengungkapkan rasa kekecewaan dan juga kesedihan yang dialaminya ia sengaja akan tetap menayangkan saat terakhir di hidupnya pada empat – lima hari ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI