Suara.com - Sir Jeremy Farrar, ahli epidemologi asal Inggris, mengatakan banyak pemimpin negara yang belakangan mengumbar harapan palsu perihal vaksin Covid-19.
Menyadur The Guardian, Minggu (6/9/2020), Farrar menyebut vaksin virus Corona tak bisa dikembangkan secara kilat. Butuh proses panjang untuk menemukan vaksin yang benar-benar efektif.
Pria yang juga merupakan direktur Wellcome Trust menyebut sikap pemimpin negara yang meningkatkan harapan justru berisiko merusak kepercayaan publik apabila vaksin benar-benar hadir.
Memang, lanjut Farrar, vaksin yang tengah dikembangkan memiliki potensi yang menjanjikkan untuk menghentikan pandemi ini.
Baca Juga: Terhalang Undang-Undang, Presiden Brasil Tak akan Wajibkan Vaksin Covid-19
Tapi, pengembangan vaksin di tahap awal diyakini belum memiliki efektifitas untuk membasi semua masalah akibat virus bernama ilmiah Sars-CoV-2.
"Vaksin pertama mungkin bukan peluru perak yang membuat kita kembali normal dalam hitungan bulan," kata Jeremy Farrar.
"Tetapi dengan menggunakan dosis secara bijaksana....dengan pesan kesehatan masyarakat yang jujur dan dianggap tidak menempatkan harapan palsu, kita akan dalam posisi yang kuat untuk menghindari terulangnya awal tahun 2020."
Saat ini, lebih dari 170 tim peneliti di seluruh dunia tengah berusaha menemukan vaksin Covid-19, sebagaimana dilaporkan The Guardian.
Meskipun sembilan tim diantaranya telah mencapai uji coba skala besar, belum terdapat vaksin yang benar-benar efektif melawan virus corona.
Baca Juga: Komisi VIII: Vaksin Covid-19 Temuan Anak Bangsa Harus Diperhatikan
“Saya optimis kita akan segera melihat hasil dari vaksin pertama yang datang melalui uji klinis tahap akhir,” jelas Farrar.
“Namun, kita harus meredam optimisme ini, berbicara tentang vaksin yang sempurna 'sebentar lagi', atau bahwa vaksin itu dapat segera diberikan kepada semua orang."
“Kecepatan dan skala pengembangan vaksin sangat luar biasa, tetapi penting untuk menghindari harapan palsu," tambahnya.
Bulan lalu Kate Bingham, ketua gugus tugas vaksin Inggris, mengumumkan bahwa mereka telah mengamankan akses ke enam kandidat paling menjanjikan.
Farrar memuji upaya gugus tugas tetapi mengatakan vaksin itu tidak akan sempurna.
“Generasi pertama vaksin Covid-19 kemungkinan hanya akan efektif sebagian,” kata Farrar.
“Mereka mungkin tidak sepenuhnya efektif di semua usia, atau sesuai di semua sistem kesehatan."
"Sangat mungkin mereka hanya memberikan kekebalan untuk jangka waktu terbatas, bahkan selama 12 sampai 18 bulan," tandasnya.