VIRAL Anak Masukkan Jasad Ayah ke Karung, Dibawa Pakai Sepeda untuk Dikubur

Minggu, 06 September 2020 | 15:04 WIB
VIRAL Anak Masukkan Jasad Ayah ke Karung, Dibawa Pakai Sepeda untuk Dikubur
Seorang anak terpaksa membawa jasad ayahnya pakai sepeda untuk dimakamkan. Bahkan jasad sang ayah dimasukan ke karung agar tak jatuh. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak terpaksa membawa jasad ayahnya pakai sepeda untuk dimakamkan. Bahkan jasad sang ayah dimasukan ke karung agar tak jatuh.

Anak muda itu terpaksa menguburkan jasad ayahnya yang telah meninggal seorang diri lantaran dikucilkan oleh warga desa.

Karena tak ada yang menolong, remaja tersebut terpaksa memasukan jasad ayahnya ke dalam karung.

Hal itu ia lakukan agar dirinya dapat mudah membawa jasad sang ayah dengan sepedah sebelum dimakamkan.

Baca Juga: Melonjak, Petugas TPU Buniayu Makamkan 3-4 Jenazah Korban Covid-19 per Hari

Kejadian ini di India. Warga satu desa tak ada yang mau memakamkan Akhaya Patra.

Dilansir dari Indian Today, kejadian itu terjadi di Desa Lankabahal, Distrik Bolangir, Odisha, India. Kucilan itu karena kelas sosial Akhaya Patra rendah.

Warga desa sengaja mengucilkan keluarga remaja tersebut, lantaran mereka berasal dari kasta rendah.

Lantaran hal itu pula tidak ada penduduk desa yang datang untuk membantunya.

Seorang anak terpaksa membawa jasad ayahnya pakai sepeda untuk dimakamkan. Bahkan jasad sang ayah dimasukan ke karung agar tak jatuh.
Seorang anak terpaksa membawa jasad ayahnya pakai sepeda untuk dimakamkan. Bahkan jasad sang ayah dimasukan ke karung agar tak jatuh.

Berdasarkan keterangan beberapa penduduk desa, mereka memang mengakui tak mau membantu remaja itu membawa jenazah. Hal itu lantaran keluarga tersebut berasal dari kasta yang lebih rendah.

Baca Juga: Kisah Penggali Kubur Covid-19: Jibaku dengan Waktu & 'Perang' Lawan Corona

Momen saat remaja tersebut membawa jasad ayahnya di dalam karung dengan sepeda berhasil diabadikan dan kini beredar luas di media sosial.

Menurut keterangan istri dari almarhum mengatakan bahwa tidak ada yang datang untuk membantu pemakaman karena mereka termasuk dalam kasta rendah.

"Tidak ada yang datang untuk upacara terakhir suamiku. Anak dan saudara ipar membawa jenazah ayahnya dengan sepeda dan melakukan upacara terakhir," ujar sang istri.

Berdasarkan keterangan pegawai layanan di Distrik Bolangir, Arindam Dakua, keluaga itu belum meminta bantuan dari kantor administrasi setempat. Hal itulah yang membuat BDO belum memberikan bantuan.

"Mungkin dia belum meminta bantuan siapa pun dari administrasi, bahkan BDO tidak mengetahui kejadian tersebut. Mereka jelas diinstruksikan untuk membantu di bawah Harischandra Sahayata Yojana. Namun, dia akan mendapatkan bantuan keuangan," ujar Arindam.

Pada tahun 2013 lalu, Pemerintah Odisha telah meluncurkan Harischandra Sahayata Yojana.

Lembaga tersebut berfungsi untuk membantu keluarga miskin secara finansial dalam melaksanakan ritual terakhir kerabat yang telah meninggal.

Ketua Menteri Odisha, Naveen Patnaik mengatakan sebanyak 79.578 keluarga telah menerima bantuan sekitar 17,63 crore Rupe (Rp 35 miliar).

Bantuan tersebut berasal dari Harischandra Sahayata Yojana pada tahun anggaran 2019-2020. Hal itu disampaikan Naveen dalam sebuah kesempatan pada Februari 2020 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI