Suara.com - China disebut memiliki program khusus yang bertujuan memengaruhi politik dalam negeri serta pemilihan presiden Amerika Serikat, kata penasihat keamanan Presiden Donald Trump, Robert O’Brien.
Namun, O’Brien tidak memberi penjelasan lebih lanjut terkait dugaan tersebut.
“Kami tahu China berperan aktif ( memengaruhi pilpres AS),” kata dia saat jumpa pers, dilansir laman Antara, Minggu (6/9/2020).
O’Brien juga menyebut, China meluncurkan banyak program untuk memengaruhi politik Amerika Serikat.
Baca Juga: Pilpres AS Dimulai, Warga Carolina Utara Terima Surat Suara Via Pos
Tidak hanya China, Iran, dan Rusia juga memiliki program semacam itu, tambah O’Brien.
Intelijen AS mengungkap Rusia terlibat dalam kampanye dunia maya yang bertujuan memenangkan kandidat Partai Republik, Donald Trump, pada pemilihan presiden AS 2016.
Sejauh ini, pihak intelijen juga menerima laporan beberapa peretas berusaha memengaruhi pemilihan presiden 3 November 2020.
Pemerintah Rusia menyangkal tuduhan pihaknya ikut campur dalam pemilu AS pada 2016.
"Kami dengan jelas menyampaikan ke warga China, Rusia, Iran, dan pihak lain yang belum terungkap keberadaannya ke publik bahwa siapa pun ... yang berusaha mengintervensi pemilihan presiden di Amerika Serikat akan menerima akibat yang buruk," kata O’Brien.
Baca Juga: Setelah Gubernur, Kini Giliran Wali Kota New York Mengecam Donald trump
Jaksa Agung pilihan presiden, William Barr pada Rabu lalu mengatakan, ia yakin ancaman terhadap intervensi pilpres AS lebih besar datang dari China daripada Rusia. Namun, ia tidak memberi keterangan lebih lanjut.