Rektor UIC Klaim Turki - Yunani Batal Perang karena Usulan Dirinya

Sabtu, 05 September 2020 | 21:42 WIB
Rektor UIC Klaim Turki - Yunani Batal Perang karena Usulan Dirinya
Rektor UIC Musni Umar (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profesor Sosiologi Musni Umar, mendadak jadi bulan-bulanan warganet setelah ia sesumbar terlibat dalam negosiasi perdamaian antara Turki dan Yunani yang terlibat konflik.

Musni dalam akun Twitternya @musniumar mengutip sebuah berita tentang batalnya perang Turki-Yunani.

"Terima kasih NATO yang jadi mediator untuk cegah perang antara Turki dan Yunani. Itu sesuai usul saya karena kalau perang yang menang jadi arang yang kalah jadi abu," kicau Musni Umar, Sabtu (04/09/2020).

Sontak saja cuitan tersebut dipenuhi komentar-komentar pedas warganet yang menilai Musni sedang melawak.

Baca Juga: Ubah Pengaturan Keamanan Ini Jika Memiliki Akun Twitter

Salah satu komentar datang dari akun @RAISYA*** yang mengoreksi pernyataan Musni.

Musni Umar membuat warganet tertawai usai ia sesumbar kalau perdamaian Turki-Yunani berkat usulannya. (Twitter/@musniumar)
Musni Umar membuat warganet tertawai usai ia sesumbar kalau perdamaian Turki-Yunani berkat usulannya. (Twitter/@musniumar)

"Maap pak rektor @musniumar mau tanya. Usulan anda itu lewat perantara siapa yah? Kok sepertinya nama ANDA nggak ada tuh di lini masa disebutkan. Wah udah mulai halu nih jangan-jangan," tulisnya dengan menyertakan capture isi berita yang dimaksud Musni.

Begitu pula akun @yuliuswiwin** yang malah menertawakan cuitan Musni Umar.

"Emang pejabat NATO kenal bapak?" ujarnya lengkap dengan emoji menahan tawa.

Tak terima dihujani komentar warganet yang sukses mengoreksi pernyataannya, sang profesor lantas menyangkal dengan cuitan lainnya.

Baca Juga: Celana Driver Perempuan Ini Mancing Perhatian, Netizen: Kayak Transparan!

"BuzzeRp komentari tweet saya dgn menyebut saya rektor bodoh. Supaya anda tahu, Yunani dan Turki sama-sama anggota NATO. Lebih mudah menyelesaikan jika dimediasi NATO. Sama kalau ada sesama anggota ASEAN konflik, bukan dibawa di PBB tapi dimediasi penyelesaiannya oleh ASEAN," tegasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Turki dan Yunani sebagai anggota NATO tengah terlibat sengketa soal gas alam di kawasan Laut Mediterania Timur.

Beruntung, kedua negara tersebut sepakat untuk menurunkan tensi perselisihan sesuai rekomendasi NATO sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

Hingga tulisan ini selesai dibuat, cuitan Musni tersebut telah dikomentari hingga 778 warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI