Pria Ini Tak Sadar Berbagi Rumah dengan Koloni Lebah Madu Selama 50 tahun

Sabtu, 05 September 2020 | 19:26 WIB
Pria Ini Tak Sadar Berbagi Rumah dengan Koloni Lebah Madu Selama 50 tahun
Lebah madu. (PIxabay/Cocoparisenne)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Long Island, Amerika Serikat tak sadar telah berbagi rumah dengan koloni lebah madu yang berjumlah puluhan ribu selama sekitar 50 tahun.

Menyadur CBS New York, Sabtu (05/09/2020), ada puluhan ribu lebah madu bersarang di rumahnya tanpa ia sadari sebelumnya.

"Ada lebah madu di rumah saya sejak 40-50 tahun yang lalu, tapi saya tidak meperhatikannya sampai saya pensiun," ujar pria bernama Tom Egel.

Tom yang kini berumur 91 tahun ini sangat senang mendapati rumahnya jadi 'kerajaan lebah madu', hanya saja ia cukup terganggu dengan suara dengungan yang disebabkan oleh koloni lebah.

Baca Juga: Denny Siregar Takut Komunitas Ini: Serangannya Beruntun Kayak Lebah Madu

Lebah madu. (PIxabay/PollyDot)
Lebah madu. (PIxabay/PollyDot)

Awalnya, ia tak menyadari jika rumahnya sudah menjadi sarang lebah hingga suatu hari pak pos mengeluh karena mendengar bunyi dengungan di rumah Egel.

Tak sampai di situ, pak pos juga menyampaikan jika rumah Tom Egel dipenuhi dengan aroma madu.

Egel yang sebelumnya menjalankan toko perangkat keras benar-benar tak menyadari hal itu. Ia sedang menikmati masa pensiunnya dengan sang istri hingga lebah-lebah itu mulai terdetksi.

Sayangnya, sang istri kini telah tiada dan Egel menyampaikan pesan melankolis yang menyatakan istrinya bahkan tak menyadari tentang lebah di rumahnya sendiri hingga meninggal.

Akhirnya, Egel memanggil seorang pensiunan detektif New York Police yang kini alih profesi menjadi pakar lebah bernama Anthony Planakis.

Baca Juga: Jutaan Lebah Mati Misterius di Kroasia, Diduga Ini Penyebabnya

Pria yang kerap disapa Tony Bees ini langsung menghampiri rumah Egel dan merasa terpukau karena menyadari, betapa banyaknya lebah madu yang bersembunyi di sana.

"Bagus sekali, rasanya seprti berjalan melewati sarang lebah," ungkap Tony Bees.

Ia kemudian mulai menyusuri rumah Egel dan memeriksanya menggunakan pencitraan termal dan endoskopi untuk mengetahui keberadaan sarang lebah di balik rangka rumah itu.

"Saya sebenarnya merasa tidak enak karena mereka Lebah madu) melakukan kamuflase yang sangat bagus, katanya. "Kami basah kuyup dari ujung kepala sampai ujung kaki karena madu".

Lebah madu adalah salah satu serangga yang membantu tanaman untuk melakukan penyerbukan secara alami. Kini, keberadaannya mulai punah dan penemuan di rumah Egel membawa angin segar bagi kelangsungan hidup serangga ini.

Lebah madu ini kini sudah direlokasi di Queens dan berkembang pesat karena melakukan regenarasi selama 50 tahun di rumah Egel.

Tony Bees mengatakan ia menyukai lebah madu lebih dari apapun di dunia ini dan menemukan koloni lebah ini membuatnya sangat bahagia. "Saya suka lebah madu. (Kesukaan) saya itu sudah menjadi bagian dari hidup saya, passion saya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI