Suara.com - Puan Maharani sedang menjadi sorotan publik karena dilaporkan oleh Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang (PPMM). Simak profil Puan Maharani selengkapnya.
Laporan itu terkait ucapan Puan Maharani yang dianggap menyinggung warga Sumatera Barat dan Pancasila. Laporan itu ditolak oleh pihak kepolisian. Apa yang menyebabkannya ditolak sedang menjadi perhatian publik seperti halnya latar belakang profil Puan Maharani berikut ini.
Latar Belakang Puan Maharani
Puan Maharani lahir dari keluarga politikus Soekarno. Putri dari Megawati Soekarno putri ini diangkat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam kabinet Presiden Jokowi 2019-2024.
Baca Juga: Puan Singgung Minang, Analis Politik: Bisa Digoreng Kalau Dia Nyapres 2024
Puan Maharani lahir di Jakarta, 6 September 1973. Puan Maharani adalah anak pertama dari Megawati Soekarnoputri dan Taufik Kiemas dan merupakan cucu dari Presiden RI, Soekarno.
Puan Maharani mulai aktif di bidang politik di usia 33 tahun. Meskipun begitu sejak kecil sampai sekarang, dia sudah akrab dengan simbol-simbol politik.
Sejak sekolah dasar sampai sekarang, dia terus berada di lingkungan Ibunya yang merupakan Ketua Umum PDIP. Kepemimpinan itu sekarang telah jatuh ke tangannya.
Puan Maharani mulai memupuk kemampuan berpolitiknya dengan masuk KNPI di bidang luar negeri. Dia juga bergabung dengan partai PDI Perjuangan.
Baca Juga: Protes Ucapan Puan, Natalius: Bro Fadli Zon Harapanmu Jadi Presiden Ditutup
Kepemimpinannya diuji dalam berbagai macam urusan organisasi politik. Kemudian, tahun 2009 lalu, dia muncul di depan dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR Dapil Jawa Tengah, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Popularitas partai membuatnya memperoleh suara terbanyak. Itu jelas membuatnya melenggang mulus ke Senayan.
Dilantik Menjadi Anggota DPR RI
Puan Maharani dilantik sebagai anggota DPR RI 2009-2014 pada usia 36 tahun. Karirnya menanjak dan didaulat menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR menggantikan Tjahjo Kumolo. Di pemilu 2019, dia kembali mencalonkan diri dan kembali terpilih menjadi anggota DPR.
Kemampuan politiknya terus digodok sambil masuk ke struktur partai. Dia dipilih menjadi Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar lembaga DPP PDIP.
Kepemimpinan Puan Maharani menunjukkan hasil dengan mampu memenangkan Joko Widodo menjadi presiden pada 2014 lalu.
Profil Keluarga Puan Maharani
Keluarga inti Puan Maharani terdiri atas dua orang anak dan seorang suami. Keberadaan mereka jarang dibicarakan publik.
Suami Puan Maharani bernama Hapsoro Sukmonohadi dan lebih terkenal dengan nama Happy Hapsoro. Dia adalah putra sulung pengusaha properti dan jasa forwarding Bambang Sukmonohadi. Happy Hapsoro sendiri memperluas bisnisnya di bidang perhotelan.
Happy Hapsoro menduduki kursi komisaris PT Red Planet Indonesia Tbk dan PT Pusako Tarinka Tbk. Happy Hapsoro juga berkarir di bidang migas, berposisi sebagai Presiden Komisaris di PT. Odira Energy Persada.
Ia juga mengembangkan usaha mandiri, antara lain memiliki perusahaan PT Rukun Raharja Tbk, PT Vetira Prima Perkasa, serta PT Prima Utama Mandiri di bidang minyak dan gas.
Pendidikan Puan Maharani
Puan Maharani memiliki latar belakang pendidikan yang bagus. Dia bersekolah SD Perguruan Cikini,198
SMP Perguruan Cikini, 1988, SMA Perguruan Cikini ,1991, dan berkuliah di Jurusan Komunikasi Massa, FISIP UI, Jakarta, 1997.
Karier Puan Maharani merangkak dari satu jabatan ke jabatan yang lain. Berikut adalah list perjalanan karirnya.
- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 2014-2019
- Ketua DPP PDI Perjuangan Politik dan Hubungan Antarlembaga, 2010-2015
- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, 2009-2014
- Anggota DPR RI, Anggota Komisi VI, 2009-2014
- Anggota BKSAP/Badan Kerjasama Antar Parlemen, 2009-2014
- Anggota Panja Komisi VI Bidang Investasi dan UKM, 2009
- Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Anak, 2005 – 2010
- KNPI di Bidang Luar Negeri
Demikian profil Puan Maharani untuk dapat Anda jadikan referensi.
Kontributor : Mutaya Saroh