Tiga Khalifah dalam Sejarah Islam yang Berorientasi Seksual Gay

Sabtu, 05 September 2020 | 13:44 WIB
Tiga Khalifah dalam Sejarah Islam yang Berorientasi Seksual Gay
Ilustrasi gay/homoseksual. [Shutterstock/Steve Allen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Al-Watsiq mencintai budak prianya dari Mesir yang bernama Muhaj. Saking cintanya kepada sang budak, al-Watsiq membuat syair cinta untuknya.

Syair yang ditulis juga bukanlah syair biasa. Terlebih seorang khalifah membuat syair untuk budak lelakinya.

Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi. [Islami]
Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi. [Islami]

Al-Watsiq wafat karena sakit yang ia derita, bukan karena dieksekusi akibat orientasi seksualnya yang menyukai sesama jenis.

2. Khalifah al-Amin bin Harun ar-Rasyid

Imam Thabari mendeskripsikan bagaimana seorang khalifah al-Amin memiliki hubungan spesial dengan pelayan istana (kasim).

Kasim yang dicintai oleh al-Amin bernama Kautsar. Hubungan spesial antara al-Amin dan Kautsar tercatat dalam sejarah Imam Thabari dan Imam Suyuthi.

Ini teks dari Tarikh al-Khulafa Imam Suyuthi:

Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi. [Islami]
Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi. [Islami]

Al-Amin tidak menyukai perempuan maupun budak wanita, ia justru mencintai kasimnya.

Bahkan ketika wajah Kautsar berdarah, sang Khalifah langsung mengusapnya dan malantukan syair, menyebut Kautsar sebagai “qurrata ‘ayni”:

Baca Juga: Ada Aturan Dilarang Makan Sambal Saat Pesta Gay, Warganet: Biar Gak Panas?

Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi. [Islami]
Tarikh al-Khulafa karya Imam Suyuthi. [Islami]

Al-Amin wafat bukan karena dieksekusi akibat orientasi seksualnya. Ia wafat dalam perang saudara dengan adiknya, Ma'mun dalam memperebutkan tahta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI