KSP: Buzzer Merugikan, Silakan Diproses

Sabtu, 05 September 2020 | 06:15 WIB
KSP: Buzzer Merugikan, Silakan Diproses
Ilustrasi buzzer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara, lanjut Donny, pemerintah menggunakan influencer untuk menyampaikan kebijakan pemerintah yang benar ataupun mensosialisasikan kebijakan pemerintah maupun program pemerintah. Sehingga tidak ada hubungan influncer dengan buzzer.

"Influencer tidak dipakai untuk meneruskan pesan ke buzzer. Influencer dipakai untuk menyampaikan kebijakan pemerintah yang memang benar, begitu. Misalnya pariwisata, membantu sosialisasikan destinasi wisata, itu kan positif-positif saja, influencer kan banyak follower, subscriber," ujarnya.

"Kalau menyampaikan hal positif kan tidak salah, tapi ketika memanipulasi fakta, fitnah, menyebarkan kebencian, itu tidak benar. Pemerintah tidak pernah menggunakan influencer untuk menyampaikan hal yang tidak benar," Donny menambahkan.

Lebih lanjut, Donny mengatakan masyarakat saat ini sudah cerdas membedakan mana buzzer mana yang bukan.

"Masyarakat saya kira cukup cerdas mana yang buzzer mana yang bukan. Banyak akademisi yang dukung kebijakan pemerintah, tapi tidak buzzer, karena mereka kompeten bicara soal ekonomi, soal politik, dan sebagainya. Jadii, pemerintah tidak pernah mengorganisir buzzer," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI