Suara.com - Kejaksaan Agung RI masih mempelajari berkas perkara tahap satu dugaan gratifikasi kepada Jaksa Pinangki Sirna Malasari oleh Djoko Tjandra.
Dalam perkara ini, setidaknya ada tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Pinangki, Djoko Tjandra, dan polisi Partai NasDem, Andi Irfan Jaya.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Ali Mukartono menyebutkan, jika berkas tersebut masih kurang atau belum lengkap. Namun, Ali mengaku tidak mengetahui secara pasti letak kekurangan tersebut.
"Masih tahap satu kan, belum, masih dipelajari, kayaknya informasinya masih kurang, tidak tahu, belum disebutkan oleh kawan," ungkap Ali di Gedung Bundar Kejaksaan Agung RI, Jumat (4/9/2020).
Baca Juga: Diperiksa, Jaksa Pinangki Ngibrit dari Mobil Tahanan ke Gedung Kejagung
Ali melanjutkan, jika berkas tersebut telah dinyatakan lengkap, maka akan diterima oleh Direktur Penuntut. Jika masih kurang, berkas tersebut akan dikembalikan oleh Direktur Penyidikan.
"Kalau langsung lengkap berarti diterima Dirtut, kalau kurang dikembalikan ke Dirdik. Kurangnya apa tinggal koordinasi saja," sambungnya.
Dalam perkara ini, tersangka Pinangki terpantau mendatangi Gedung Bundar Kejaksaan Agung RI siang tadi. Dia diperiksa sebagai tersangka terkait perkara dugaan gratifikasi dari Djoko Tjandra untuk kepengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA).
Pinangki yang mengenakan rompi tahanan Kejaksaan Agung berwarna pink tiba di lokasi sekitar pukul 10.17 WIB. Turun dari mobil tahanan, dia langsung menuju ruang pemeriksaan.
Kuasa hukum Pinangki, Jefri Moses yang juga berada di lokasi membenarkan adanya agenda pemeriksaan tersebut. Menurut dia, pemeriksaan pada hari ini adalah lanjutan dari pemeriksaan sebelumnya.
Baca Juga: Diduga Hasil Kejahatan, Jaksa Pinangki Tak Lapor Punya Mobil BMW X5 ke KPK
"Diperiksa sebagai tersangka lanjutan pemeriksan kemarin. Lanjutan yang kemarin doang. Saya belum tahu apa isinya," singkat dia.
Tiga Tersangka
Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung telah menetapkan Pinangki sebagai tersangka lantaran sebagai pegawai negeri diduga menerima hadiah dari Djoko Tjandra.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Pinangki langsung ditahan guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Kejaksaan Agung juga menetapkan Djoko Tjandra sebagai tersangka dalam kasus ini. Pemberian hadiah diduga berkaitan dengan pengurusan fatwa ke Mahkamah Agung (MA).
Untuk menelusuri dugaan pencucian uang Pinangki, jaksa penyidik telah menggeledah beberapa lokasi. Salah satu barang bukti yang disita dalam penggeledahan tersebut adalah sebuah mobil mewah merek BMW milik Pinangki.
Kejagung juga menetapkan lagi tersangka baru, yakni politisi Partai NasDem, Andi Irfan Jaya. Andi diduga berperan sebagai perantara pemberi uang dari Djoko Tjandra ke Jaksa Pinangki. Uang tersebut diberikan guna kepengurusan fatwa Mahkamah Agung.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Kejagung menitipkan penahanan Andi Irfan ke rumah tahanan KPK.