Tawarkan Hadiah, Polisi China Cari Dalang Demostran Mongolia

Jum'at, 04 September 2020 | 17:47 WIB
Tawarkan Hadiah, Polisi China Cari Dalang Demostran Mongolia
Etnis Mongolia menggelar protes wajib terkait kebiajkan bahasa Mandarin. (AFP/Byambasuren Byamba-Ochir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian China menawarkan hadiah untuk penangkapan para dalang dibalik unjuk rasa yang dilakukan di Mongolia Dalam, terkait berkurangnya penggunaan bahasa Mongolia di dalam kegiatan belajar mengajar. 

Menyadur Channel News Asia, Jumat (4/9/2020), pencarian ini terjadi usai meletusnya aksi massa tentang penggunaan bahasa Mandarin bagi etnis Monngolia.

Puluhan ribu etnis Mongolia telah ambil bagian dalam gelaran protes dan boikot, dipicu oleh pengurangan jam pelajaran berbahasa Mongolia.

Pihak polisi China pada Rabu (2/9), menawarkan uang tunai 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,1 juta untuk informasi terkait orang-orang yang menginisiasi aksi protes dan boikot.

Polisi kota Tongliao juga merilis poster berisikan deskripsi mereka yang disebut sebagai provokator, termasuk tinggi badan, pakaian, hingga tato.

Tongliao sendiri merupakan wilayah di China bagian timur yang menjadi pusat gerakan menentang pengurangan jam kelas dengan bahasa Mongolia tersebut.

Pengurangan kelas berbahasa Mongolia dikhawatirkan dapat menghilangkan budaya bahasa ibu tersebut.

Kebijakan pendidikan serupa sebelumnya diperkenalkan di Xinjiang dan Tibe, wilayah dengan populasi etnis minoritas yang kemudian mengeluhkan adanya penindasan oleh pemerintah China.

Seorang penggembala Mongolia di dekat Liga Hinggan, mengatakan pemberitahuan penangkapan telah memicu ketakutan dan pembangkangan.

Baca Juga: Dari Kafe sampai Restoran, Kompilasi Brand KW di China Ini Bikin Ngakak

"Kami hanya ingin sekolah menjadi seperti dulu. Apakah berbicara dengan bahasa anda sendiri adalah kejahatan?" ujar Baatar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI