Dia mengatakan bahwa istri dan putranya awalnya ragu-ragu dengan keputusan tersebut karena mereka takut akan keselamatannya. Mereka akhirnya setuju setelah dia meyakinkan mereka tentang pedoman keselamatan.
"Departemen kesehatan memberikan semua dukungan. Mereka telah memberi saya bubuk pemutih berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup untuk disinfeksi." ungkap Latheef.
Namun, bukan tugas yang mudah bagi petani yang bangun lebih awal untuk mulai menggarap lahannya pada pukul 5 pagi. Dia bekerja sampai pukul 3 sore, dan mulai berkeliling membersihkan rumah setelah pukul 4 sore.
"Saya menyiapkan kamar mandi terpisah untuk membersihkan perlengkapan APD dan diri saya sendiri setelah setiap tugas," katanya.
Latheef menambahkan bahwa dia memiliki enam penyemprot tetapi telah menyimpannya secara eksklusif untuk misi sanitasi-nya.
"Orang-orang dari kota terdekat Ponnani juga meminta saya untuk mendisinfeksi rumah mereka. Beberapa orang menawarkan saya uang tetapi saya dengan sopan menolak untuk menerimanya," ungkap Latheef.