Seorang Petani Semprot Disinfektan ke Rumah Pasien Covid-19 Cuma-cuma

Jum'at, 04 September 2020 | 16:34 WIB
Seorang Petani Semprot Disinfektan ke Rumah Pasien Covid-19 Cuma-cuma
Kantor Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disemprot disinfektan. Foto sebagai illustrasi. (BeritaJatim)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang petani, di negara bagian Kerala, India, memutuskan untuk mengambil bagian dalam memerangi pandemi Covid-19.

Menyadur Gulf News, Latheef Kolath menyemprot cairan disinfektan dan membersihkan rumah semua pasien Covid-19 di lingkungannya secara sukarela.

Petani berusia 51 tahun tersebut juga bermodalkan alat-alatnya sendiri ketika melakukan penyemprotan cairan yang dapat membunuh kuman tersebut.

Petani asal Edappal, di distrik Malappuram tersebut menuai pujian di media sosial, atas usahanya.

Baca Juga: Pemerintah India Larang Aplikasi PUBG Mobile, Orang Tua Senang Anak Sedih

Kabarnya, keputusan Kolath datang setelah beberapa pejabat departemen kesehatan di wilayahnya mendekatinya, berharap untuk meminjam penyemprot yang dia gunakan untuk disinfektan di pertanian dan sawahnya.

Mereka ingin menggunakannya untuk mendisinfeksi rumah pasien virus corona.

"Mereka datang meminta penyemprot saya. Tetapi saya memutuskan untuk melakukannya sendiri karena penyemprot yang dioperasikan dengan baterai memerlukan perawatan khusus dan harus ditangani dengan hati-hati," buka Latheef.

"Awalnya saya sedikit khawatir karena risiko terinfeksi, tetapi sekarang saya merasa senang menjadi bagian dari perang melawan pandemi." sambungnya.

Dalam dua minggu terakhir, Kolath berhasil membersihkan lebih dari 35 rumah di Edappal, dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus di Brasil Melambat, India Malah Pecah Rekor

"Pertama, saya menggunakan jas hujan dan sepatu bot plastik sebagai alat pelindung saat membersihkan rumah. Tapi, akhirnya saya membeli perlengkapan APD." ujar Latheef.

Dia mengatakan bahwa istri dan putranya awalnya ragu-ragu dengan keputusan tersebut karena mereka takut akan keselamatannya. Mereka akhirnya setuju setelah dia meyakinkan mereka tentang pedoman keselamatan.

"Departemen kesehatan memberikan semua dukungan. Mereka telah memberi saya bubuk pemutih berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup untuk disinfeksi." ungkap Latheef.

Namun, bukan tugas yang mudah bagi petani yang bangun lebih awal untuk mulai menggarap lahannya pada pukul 5 pagi. Dia bekerja sampai pukul 3 sore, dan mulai berkeliling membersihkan rumah setelah pukul 4 sore.

"Saya menyiapkan kamar mandi terpisah untuk membersihkan perlengkapan APD dan diri saya sendiri setelah setiap tugas," katanya.

Latheef menambahkan bahwa dia memiliki enam penyemprot tetapi telah menyimpannya secara eksklusif untuk misi sanitasi-nya.

"Orang-orang dari kota terdekat Ponnani juga meminta saya untuk mendisinfeksi rumah mereka. Beberapa orang menawarkan saya uang tetapi saya dengan sopan menolak untuk menerimanya," ungkap Latheef.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI