Kasus Virus Corona Melonjak, Israel Akan Lakukan Pembatasan Parsial

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 04 September 2020 | 14:50 WIB
Kasus Virus Corona Melonjak, Israel Akan Lakukan Pembatasan Parsial
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah kasus virus corona Israel kembali melonjak dalam minggu ini. Kini pemerintah setempat akan mberlakukan penguncian nasional parsial minggu depan untuk memerangi virus tersebut.

Menurut Pejabat kesehatan tersebut, Ronni Gamzu, mengatakan Israel, saat ini ada 3000 kasus baru yang dilaporkan setiap harinya. Padahal populasi israel sendiri hanya berjumlah sembilan juga jiwa.

Sikap apatis di kalangan minoritas Arab terhadap aturan pembatasan sosial, menjadi salah satu sebab tingginya lonjakan. Selain juga tingkat infeksi tinggi di kalangan masyarakat Yahudi ultra-Ortodoks yang punya hubungan erat.

Pakar kesehatan lainnya mengatakan perselisihan politik di antara anggota koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyebabkan respons yang lambat terhadap gelombang kedua kasus Covid-19 setelah penguncian nasional pada Mei lalu.

Baca Juga: Festival Keagamaan Dibubarkan, Warga Nepal dan Polisi Bentrok

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

"Tolong, tidak ada pernikahan sekarang, tidak ada pertemuan massal ... di mana pun," kata Gamzu, suaranya meninggi saat memohon dalam konferensi pers di TV seperti dikutip dari ANTARA.

"Ada kota-kota di Israel yang akan diberlakukan jam malam dan ditutup dalam minggu mendatang dan menghadapi kesulitan ekonomi, sosial dan pribadi."

Dia berbicara setelah pemerintah menyetujui pemberlakuan karantina wilayah terhadap kota-kota yang memiliki tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi.

Sekitar 30 komunitas, terutama dengan populasi Arab atau ultra-Ortodoks, telah dimasukkan ke dalam kategori itu.

Di kota Arab, Nazareth - diidentifikasi oleh otoritas kesehatan sebagai "zona merah" - penduduk telah melanggar pembatasan dengan mengadakan pesta pernikahan dan resepsi di rumah.

Baca Juga: Aktor Robert Pattinson Dinyatakan Positif Corona, Syuting Batman Dihentikan

Mereka juga melanggar aturan dengan mengumpulkan ratusan orang di jalan masuk ke rumah atau di taman untuk menghadiri acara-acara, yang biasanya diadakan di aula --yang sekarang ditutup.

Gamzu mengatakan tingkat infeksi juga tinggi di daerah masyarakat ultra-Ortodoks. Dia mengimbau para pemimpin agama untuk memastikan aturan jarak fisik diikuti. Tahun ajaran Israel dimulai pada 1 September, dengan pengajaran di kelas.

Israel sejauh ini mencatat 122.799 kasus virus corona dan 976 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI