Sejak saat itu, kelompok ekstremis tersebut melakukan sedikitnya 10 bom bunuh diri, tujuh serangan bom dan empat serangan bersenjata, yang menewaskan 315 orang dan melukai ratusan lainnya.
Sebagai tanggapan, Turki meluncurkan operasi anti-teror di dalam dan luar negeri untuk mencegah serangan lebih lanjut.
Intelijen Turki memainkan peran kunci dalam kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dengan menahan dan mengekstradisi salah satu pembantunya ke Irak, yang memberikan kesempatan untuk AS mendapatkan informasi penting.
Menurut angka Kementerian Dalam Negeri Turki, setidaknya 2.000 orang ditangkap dan 7.000 lainnya dideportasi dalam operasi melawan ISIS di Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu sekitar 70.000 orang ditolak masuk ke Turki karena diduga terkait dengan kelompok teroris.