Suara.com - Susunan acara pesta gay di Apartemen Kuningan Suite, Setia Budi, Jakarta Selatan tersebar ke media sosial. Dalam susunan acara bertema HUT RI tersebut, ada berbagai permainan seks yang digelar.
Susunan acara pesta gay itu diunggah oleh akun Twitter bernama @fandysatriap, Jumat (4/9/2020).
Dalam susunan acara tersebut, acara dimulai dengan group chat WhatsApp pada Jumat, 28 Agustus 2020 pukul 15.30 WIB.
Kemudian dilanjutkan dengan penjemputan para peserta hingga membacakan peraturan selama pesta gay berlangsung.
Baca Juga: 12 Fakta yang Terkuak dari Pesta Gay Rayakan HUT ke-75 RI
Acara inti dimulai pada pukul 21.00 WIB. Pesta seks sesama jenis tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, peserta akan diajak untuk memulai permainan seks. Sebagai pembuka, permainan yang dilombakan adalah balapan oral seks pukul 21.15 WIB.
Pada acara berikutnya yakni sesi keramaian 1 dimulai pukul 22.00 WIB dan berakhir tepat tengah malam pukul 00.00 WIB.
Selanjutnya, peserta diajak ke permainan seks kedua yakni Dare or Dare.
Dalam permainan tersebut, peserta akan ditantang melakukan berbagai aktivitas seks, mulai dari oral seks, rimming (menjilat anus) hingga meminum anggur merah.
Baca Juga: Pesta Gay Modus Rayakan HUT RI, MUI: Kok Bisa Berulang Kali Gak Terendus?
Tak hanya itu, pihak penyelenggara juga mengadakan perlombaan menghirup obat perangsang selama 10 detik.
Masing-masing pemenang di setiap perlombaan akan diberikan hadiah berupa diskon sebesar 50 persen untuk biaya pendaftaran pesta gay selanjutnya.
Permainan tersebut berlangsung selama 30 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi keramaian 2 pukul 00.30 WIB.
Rayakan HUT RI
Penyelenggara pesta gay di Apartemen Kuningan Suite, Setia Budi, Jakarta Selatan menggunakan modus 'Kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan' untuk mengelabui pesta seks sesama jenis.
Mereka bahkan mewajibkan pesertanya untuk mengenakan masker bercorak merah putih.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan tersangka TRF selaku aktor utama penyelenggara pesta gay yang membuat undangan sekaligus menyiapkan konsep tersebut.
"Dalam undangan itu dituliskan kumpul-kumpul pemuda, dia bikin itu kumpul-kumpul pemuda merayakan kemerdekaan, itu dalam undangan," kata Yusri saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
"Kemudian diharuskan setiap peserta menggunakan dresscode dengan menggunakan masker warna merah putih. Ini persyaratan mereka," dia menambahkan.
Yusri menjelaskan, sebelum pesta tersebut dimulai, pihak penyelenggara terlebih dahulu mendata masing-masing peserta berdasar tiga kriteria: top, bottom, dan vers.
Adapun, top merupakan kriteria penyuka sesama jenis dengan kecenderungan lebih kepada sosok prianya. Kemudian, bottom kriteria bagi pria penyuka sesama jenis dengan kecenderungan sebagai wanitanya.
"Atau bisa dua-duanya itu biasanya dibilang vers. Pada saat nanti masuk ke dalam (ruang pesta) nanti akan dipisahkan yang mana yang top, bottom, dan vers. Karena pesta ini pesta untuk membuat seperti suatu permainan," beber Yusri.