Sindir Puan, Mardani: Buruk Rupa, Cermin Dibelah

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 04 September 2020 | 14:32 WIB
Sindir Puan, Mardani: Buruk Rupa, Cermin Dibelah
Mardani Ali Sera di acara Reuni 212 di Monas, Senin (2/12/2019). (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang mengharapkan Sumatera Barat benar-benar menjadi provinsi yang mendukung Pancasila menggelinding menjadi isu panas.

Politisi Partai Keadilan Sejahtara Mardani Ali Sera meminta jangan "buruk rupa, cermin dibelah." Artinya, membelah cermin dan menuduh segala keburukan berasal dari orang lain.

"Bercermin. Kalau tidak terpilih maka tingkatkan pelayanan dan lebihpeduli pada wong cilik. Itu kuncinya. Mari berkompetisi secara sehat saja tanpa harus menyalahkan apalagi saling tuduh," kata Mardani melalui akun Twitter.

Pernyataan putri Megawati Soekarnoputri itu tadinya disampaikan ketika mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat yang diusung PDI Perjuangan, yaitu Mulyadi dan Ali Mukhni.

Baca Juga: Pemuda Minang Akan Laporkan Puan Maharani, Hasto Bilang Begini

Pernyataan itu oleh sebagian kalangan dimaknai jika calon PDI Perjuangan kalah di Sumatera Barat, provinsi tersebut tidak mendukung negara Pancasila.  

Mardani menekankan selama ini PKS tak pernah iri hati ketika PDI Perjuangan menang di daerah-daerah lain (selain Sumatera Barat). Menurut Mardani, PKS tak menuduh macam-macam terhadap daerah tersebut.

"Kami memilih memperbaiki pelayanan ketimbang menuduh. Pemilu bukan tentang iri hati. Jika tidak terpilih, maka yang salah bukan masyarakat, tapi partai yang ikut kompetisi," kata Mardani.

Sedangkan politikus PKS Hidayat Nur Wahid menekankan sejarah Sumatera Barat yang sejak dulu mendukung Pancasila. Dia menyebutkan tokoh-tokoh nasional di balik perumuhan Pancasila yang berasal dari Sumatera Barat.

"#JAS MERAH! Sumatera Barat erat dengan Pancasila. Banyak tokoh dari yang sekarang disebut Provinsi Sumatera Barat, terlibat langsung rumuskan dan akui Pancasila,  ada yang di BPUPK, Panitia Sembilan, dan finalnya pada 18 Agustus 1945 di PPKI, Pancasila yang sejati dan bukan Trisila maupun Ekasila. Beliau-Beliau adalah: Drs. M. Hatta, H. Agus Salim, dan Mr. M. Yamin.

Baca Juga: Salah Berikan Statement, Puan Maharani akan Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Akan dipolisikan

Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang berencana melaporkan Puan yang juga ketua DPR ke Badan Reserse dan Kriminal Polri, hari ini, karena telah membuat pernyataan yang menyinggung perasaan masyarakat Minang.

"Statement dari ibu yang merasa terhormat itu Puan Maharani sungguh mengganggu kami putra asli Sumatera Barat dan menambah jurang pemisah Sumatera Barat dengan Indonesia, rasa kebangsaan saat ini terkoyak dengan ucapan Puan Maharani," kata David dalam laporan reporter Suara.com.

David mengatakan orang Minang sejak dulu sudah Pancasilais. Dia tersinggung kalau ada yang meragukan hal itu. 

"Jangan ragukan Pancasila kepada masyarakat Sumatera Barat, kurang bukti apa masyarakat sumbar dalam ikut merebut kemerdekaan Republik Indonesia, jangan sampai pejuang proklamasi menangis dengan ujaran itu," ujarnya.

Maksud pernyataan Puan

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud pernyataan Puan yang berharap Sumatera Barat mendukung Negara Pancasila.

Pernyataan Puan, kata Hasto, secara umum ditujukan kepada 42 pasangan calon yang diumumkan PDI Perjuangan pada gelombang V pada Rabu (2/9/2020).

"Yang dimaksudkan Mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan, Ibu Mega begitu kagum dengan Sumbar, demikian juga Mbak Puan," kata Hasto dalam jumpa pers secara virtual.

Hasto menekankan pernyataan Puan bukan dimaksudkan untuk menyinggung orang Sumatera Barat, melainkan dukungan terhadap Pancasila dalam konteks kebudayaan dan nasionalisme.

"Jadi yang dimaksud pembumian Pancasila di Sumbar itu lebih kepada aspek kebudayaan, nasionalisme, juga menyentuh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata dia.

Puan mengumumkan rekomendasi partai untuk pemilihan gubernur Sumatera Barat dari rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

PDI Perjuangan mengusung kader Partai Demokrat Mulyadi sebagai calon gubernur Sumatera Barat. Mulyadi akan berpasangan dengan Ali Mukhni yang kini menjabat bupati Padang Pariaman.

"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila, bismillahirrohmanirrohim. Merdeka," kata Puan.

Puan juga mengumumkan jagoan PDI Perjuangan di dua provinsi 19 kabupaten kota lain. Pengumuman ini menjadi pengumuman gelombang terakhir pengumuman calon kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk pilkada 2020.

Sebelumnya, PDI Perjuangan sudah mengumumkan gelombang I pada 19 Februari, gelombang II pada 17 Juli, gelombang III pada 11 Agustus 2020, dan gelombang IV pada 28 Agustus.

Pernyataan Puan, kata Hasto, secara umum ditujukan kepada 42 pasangan calon yang diumumkan PDI Perjuangan pada gelombang V pada Rabu (2/9/2020).

"Yang dimaksudkan Mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan, Ibu Mega begitu kagum dengan Sumbar, demikian juga Mbak Puan," kata Hasto dalam jumpa pers secara virtual.

Hasto menekankan pernyataan Puan bukan dimaksudkan untuk menyinggung orang Sumatera Barat, melainkan dukungan terhadap Pancasila dalam konteks kebudayaan dan nasionalisme.

"Jadi yang dimaksud pembumian Pancasila di Sumbar itu lebih kepada aspek kebudayaan, nasionalisme, juga menyentuh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata dia.

Puan mengumumkan rekomendasi partai untuk pemilihan gubernur Sumatera Barat dari rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

PDI Perjuangan mengusung kader Partai Demokrat Mulyadi sebagai calon gubernur Sumatera Barat. Mulyadi akan berpasangan dengan Ali Mukhni yang kini menjabat bupati Padang Pariaman.

"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila, bismillahirrohmanirrohim. Merdeka," kata Puan.

Puan juga mengumumkan jagoan PDI Perjuangan di dua provinsi 19 kabupaten kota lain. Pengumuman ini menjadi pengumuman gelombang terakhir pengumuman calon kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk pilkada 2020.

Sebelumnya, PDI Perjuangan sudah mengumumkan gelombang I pada 19 Februari, gelombang II pada 17 Juli, gelombang III pada 11 Agustus 2020, dan gelombang IV pada 28 Agustus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI