Misteri Istana Megah Raja Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem Terungkap

Reza GunadhaBBC Suara.Com
Jum'at, 04 September 2020 | 13:47 WIB
Misteri Istana Megah Raja Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem Terungkap
[BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim arkeolog Israel menemukan sejumlah bukti kemegahan istana dari masa kerajaan Yahudi di Yerusalem.

Bentuk ukiran rumit pada struktur batu dan peninggalan lainnya terkait dengan bangunan ini ditemukan sekitar 3 kilometer di sebelah selatan Kota Tua Yerusalem.

Para arkeolog mengatakan, sejumlah artefak ini terkubur dengan rapih, meskipun mereka tak tahu mengapa itu bisa terjadi.

Istana ini diperkirakan dibangun pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi.

Baca Juga: Tertangkap Mencuri, Remaja Ini Mengaku Tak Berdosa Karena Barang Yahudi

Di antara sisa-sisa penggalian benda pubakala ini terdapat tiga batu ornamen - ukiran yang menghiasi bagian atas pilar - serta barang-barang dari bingkai jendela yang mewah.

"Pucuk-pucuk pilar ini, identik dengan bangunan kerajaan dari periode Kuil Pertama [abad ke-10 dan ke-6 sebelum Masehi], adalah yang paling indah dan mengesankan dari yang ditemukan sampai saat ini," kata Otoritas benda Purbakala Israel (IAA) dalam sebuah pernyataan.

Benda-benda ini ditemukan di kawasan East Talpiot, juga dikenal dengan sebutan Armon Hanatziv.

IAA mengaku "sangat terkejut" bahwa dua dari tiga pilar ditemukan "terkubur sangat rapih, bertumpuk satu dengan yang lain,".

"Pada titik ini, masih sulit untuk mengatakan siapa yang menyembunyikan pilar-pilar ini dari cara benda-benda tersebut ditemukan, dan kenapa dia melakukannya," kata direktur penggalian, Prof Yaakov Billig.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Ratusan Batu Nisan Yahudi yang Dijarah Nazi

Tapi, dia menambahkan, "tak ada keraguan, bahwa ini adalah satu dari sejumlah misteri pada situs unik tersebut, yang akan kami berusaha ungkap."

Prof Billig mengatakan, bangunan megah itu kemungkinan telah dihancurkan pada saat pendudukan Babilonia di Yerusalem pada 586 sebelum Masehi.

IAA mengatakan siapapun yang pernah tinggal di bangunan "monumental" ini, punya layang pandang "menakjubkan" ke area yang kini dikenal sebagai Kota Daud atau Wadi Hilweh dalam bahasa Arab.

Pandangan juga bisa tertuju pada dataran tinggi suci yang disebut orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci dan yang disebut umat Muslim sebagai Haram al-Sharif.

Penghuninya, bisa saja salah satu raja Yehuda atau keluarga bangsawan kaya, menurut IAA.

Pahatan yang menghiasi pilar, menurut IAA, dikenal sebagai simbol visual periode Kerajaan Yehuda dan Israel. Simbol itu dapat juga dilihat pada koin lima shekel uang Israel modern.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI