Sekolah di Inggris Hukum Murid yang Lontarkan Lelucon Tentang Covid-19

Jum'at, 04 September 2020 | 12:58 WIB
Sekolah di Inggris Hukum Murid yang Lontarkan Lelucon Tentang Covid-19
Ilustrasi sekolah. (Unsplash/Feliphe S)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah sekolah di Inggris akan melarang murid mengikuti kegiatan belajar mengajar, jika membuat lelucon tentang pandemi virus corona.

Menyadur Independent, Kamis (3/9/2020), selain lelucon, murid juga dilarang dengan sengaja batuk atau bersin.

Akademi Ark Alexandra di Hastings, Sussex timur, menetapkan sejumlah aturan terhadap para murid dengan hukuman berupa skors bagi yang melanggar.

"Komentar atau pernyataan yang lucu, tidak pantas terkait Covid-19 dan kontak fisik yang disengaja dengan orang lain adalah terlarang dan berisiko anak dipulangkan," ujar keterangan Akademi Ark Alexandra.

Baca Juga: Demo Perubahan Iklim, Polisi Tangkap Aktivis Extinction Rebellion di London

Murid yang sengaja bersin atau batuk juga akan mendapatkan hukuman yang sama, yakni dipulangkan dari sekolah.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Kepala sekolah akademi, Jerome Scafe mengatakan murid yang dilarang mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, tidak akan diizinkan masuk hingga kondisinya sesuai dengan penilaian akademi.

Sekolah-sekolah di Inggris tengah bersiap menyambut murid-murid kembali ke ruang kelas pekan ini dan seterusnya.

Di bawah rencana pemerintah, sistem pembatasan jumlah siswa dapat diterapkan di sekolah yang berada daerah lockdown.

Departemen Pendidikan (DfE) Inggris, mengatakan pihak sekolah harus dengan jelas menyatakan konsekuensi atas perilaku buruk siswa, terutama seputar pembatasan dan aturan kebersihan.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Corona, Myanmar Perketat Aturan Pembatasan di Ibu Kota

"Kemungkinan pengalaman buruk atau kurangnya rutinitas kehadiran rutin dan disiplin kelas dapat mengakibatkan peningkatan pelanggaran siswa terkait pandemi virus corona," kata DfE.

Sekolah juga perlu untuk membangun kerja sama dengan siswa dengan memberi mereka dukungan untuk mengatasi kemungkinan perilaku buruk yang muncul akibat kurangnya aktivitas di ruang kelas.

Sebuah survei oleh National Association of Head Teachers menemukan bahwa 97 persen sekolah berencana untuk menerima kembali semua murid pada awal semester musim gugur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI