Ganjil Genap saat Kasus Covid-19 Melonjak, Ferdinand PD: Pemikiran Sesat

Jum'at, 04 September 2020 | 09:07 WIB
Ganjil Genap saat Kasus Covid-19 Melonjak, Ferdinand PD: Pemikiran Sesat
Warga berpakaian APD mengangkut jenazah pasien yang kuburannya dibongkar pada Kamis sore 30 April 2020.[Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritisi kebijakan ganjil genap di tengah lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Ia menyebut kebijakan tersebut adalah kebijakan sesat.

Kritik tersebut disampaikan oleh Ferdinand melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean3.

Sejak awal, Ferdinand mengaku menentang keras kebijakan yang dilahirkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Bawedan itu.

"Saya sudah bilang, Ganjil Genap ditengah situasi tak normal begini adalah kebijakan dan pemikiran sesat," kata Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Jumat (4/9/2020).

Ferdinand menyebebut seharusnya Anies mengeluarkan kebijakan yang mampu menahan warganya tidak menaiki angkutan umum.

Pasalnya, penggunaan angkutan umum justru akan meningkatkan risiko tertular Covid-19 yang berujung pada lonjakan kasus positif virus corona.

Ferdinand Hutahaean kritik ganjil genap di tengah lonjakan kasus Covid-19 (Twitter/ferdinandhaean3)
Ferdinand Hutahaean kritik ganjil genap di tengah lonjakan kasus Covid-19 (Twitter/ferdinandhaean3)

Namun, warga yang memiliki kendaraan pribadi justru diarahkan untuk menaiki angkutan umum lewat kebijakan ganjil genap.

Penggunaan kendaraan dibatasi sehingga warga harus beralih ke angkutan umum di tengah pandemi Covid-19.

"Kalau menggunakan akal sehat, mestinya warga jangan sampai menggunakan angkutan umum jika memiliki kendaraan pribadi untuk menghindari kerumunan dalam angkutan yang jadi klaster," ujar Ferdinand.

Baca Juga: COVID-19 di Klaster Transportasi Umum, BNPB Imbau Evaluasi Ganjil Genap

Dalam cuitan terpisah, Ferdinand juga mengkritik berbagai kebijakan yang dikeluarkan Anies. Misalnya, Anies justru mengizinkan kerumunan demo hingga membuka bioskop.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI