Suara.com - Meski sudah ditangkap polisi dan diborgol, perampok yang beraksi di dalam angkot di Medan tetap berusaha melarikan diri dengan cara merusak borgol. Alhasil polisi pun menghadiahi timah panas di kaki.
Jona Nasution (22) seorang warga Jalan Tritura, Pergudangan Mobil Bus Makmur Medan dan Van Basten (32) warga Jalan Bajak IV, Gang Makmur, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas ditangkap karena laporan dari korban yang bernama Hamzah Lubis (15).
Pelaku mendatangi korban saat dirinya menunggu angkot di depan stasiun bus KUPJ yang berada di Jalan SM Raja Medan.
Setelah memberitahukan tujuannya, pelaku memberhentikan sebuah angkot dan menyuruh korban naik ke angkot dengan tujuan Amplas tersebut.
Baca Juga: Borgol yang Membelenggu Jacob Blake di Rumah Sakit Kini Sudah Dilepas
Di dalam angkot, kedua pelaku yang juga ikut naik tersebut duduk disebelah korban. Korban yang merasa curiga berupaya untuk pindah ke depan di sebelah supir angkot.
Namun tiba-tiba pelaku mencekik korban dan mencoba mengambil paksa telepon genggam miliknya yang ada di saku celana. Korban mencoba untuk melawan dan berteriak minta tolong.
Angkot kemudian berhenti di depan Kantor Koramil 08, Kecamatan Medan Amplas, sehingga warga sekitar mendengar teriakan permintaan tolong dari Hamzah.
Pada waktu yang bersamaan Tekab Polsek Patumbak dipimpin Kanit Reskrim Iptu Philip A Purba SH didampingi Panit Ipda M Yusuf Sidabutar yang kebetulan sedang patrol di sekitar Jalan SM.
Raja melihat pengejaran pelaku yang dilakukan oleh warga. Pihak Kepolisian langsung ikut melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan Jona Nasution.
Baca Juga: Tolak Karantina, Suami Istri Positif Covid-19 Harus Pakai Borgol Elektronik
Pria tersebut mengaku bahwa aksi tersebut ia lakukan bersama dengan dua temannya yang lain, dan dari keterangan yang dihimpun petugas membekuk Van Basten di sebuah loket yang berasa di Jalan SM Raja berikut satu unit sepeda motor.
Jona Nasution dan Van Basten berupaya melarikan diri dengan cara merusak borgol ketika petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka lainnya, Ucok Manalu di rumahnya. Petugas terpaksa menggagalkan tindakan kabur tersebut dengan menembak kaki kedua tersangka.
Keduanya mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Dari hasil pemeriksaan, tersangka dijerat dengan pasal 365 ayat 2 dan 2e KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Sementara Ucok Manalu masih dalam pengejaran petugas.
Berita ini sebelumnya dimuat Kabarmedan.com jaringan Suara.com dengan judul "Berusaha Melarikan Diri, Perampok dalam Angkot Terpaksa Ditembak Polisi"