Rumah Sakit Mulai Penuh, Pasien Covid-19 Akan Dipindah ke RSD Wisma Atlet

Kamis, 03 September 2020 | 17:07 WIB
Rumah Sakit Mulai Penuh, Pasien Covid-19 Akan Dipindah ke RSD Wisma Atlet
Dokumentasi salah satu pasien menjalani pemeriksaan awal di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta. (Kogasgabpad RS Darurat Wisma Atlet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, jumlah keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan mulai penuh, akibat peningkatan kasus yang terjadi pada belakangan hari ini.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, kondisi ini sudah mengkhawatirkan karena eskalasi kasus semakin meningkat pada Agustus hingga sekarang.

"Secara nasional berdasarkan data Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan keterpakaian tempat tidur isolasi di bulan Agustus dan September dibanding bulan Juli," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers dari Istana Negara, Kamis (3/9/2020).

Wiku memaparkan bahwa saat ini jumlah tempat tidur isolasi yang terpakai sudah 32.455 di rumah sakit rujukan pemerintah, dan 10.055 di rumah sakit non rujukan.

Baca Juga: Pasien Membludak, RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu Jadi RS Khusus Corona

"Persentase keterpakaian tempat tidur isolasi yang paling tinggi sampai saat ini ada di provinsi Bali (82 persen), kemudian DKI Jakarta (76), Kalimantan Timur (67), dan Jawa Tengah (64)," ucap Wiku.

Sedangkan persentase keterpakaian tempat tidur di ruang  Intensive Care Unit (ICU) paling banyak ada di provinsi DKI Jakarta (45 persen), Nusa Tenggara Barat (36), Papua (23), dan Kalimantan Selatan (14).

Untuk mengatasi keterbatasan rumah sakit itu, Satgas Covid-19 akan menerapkan beberapa langkah antara lain; bekerja sama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk memindahkan pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala dari RS Rujukan ke ruang isolasi umum seperti di Wisma Atlet, serta mengatur jam kerja tenaga kesehatan agar tidak tumbang.

"Khusus untuk tenaga kesehatan yang memiliki comorbid atau penyakit penyerta agar tidak melakukan praktek kontak langsung dengan pasien dan memanfaatkan konsultasi dengan telemedicine, atau bekerja di dalam tim sehingga bisa bekerja sama dan dibagi bebannya agar tidak membahayakan keselamatan tenaga kesehatan," jelasnya.

Diketahui, jumlah pasien baru terkonfirmasi positif virus corona covid-19 di Indonesia mencatatkan rekor tertinggi pada Kamis (3/9/2020) sebanyak 3.622 orang.

Baca Juga: 80 Persen Pengeluaran JKN-KIS Terserap untuk Layanan Kesehatan di RS

Angka ini mengalahkan rekor penambahan kasus positif tertinggi sebelumnya pada 29 Agustus 2020 yang mencatatkan 3.075 orang.

Ribuan orang yang terinfeksi Virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 ini menambah kasus positif secara akumulatif sejak kasus pertama menjadi total 184.268 orang.  

Dari jumlah itu, ada tambahan 134 orang meninggal sehingga total menjadi 7.750 jiwa meninggal dunia.

Kemudian, ada tambahan 2.084 orang yang sembuh sehingga total menjadi 132.055 orang lainnya dinyatakan sembuh. Sementara kasus suspek hingga saat ini mencapai 84.071 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI