Suara.com - Siapa sih yang tidak tahu kampung 3G di kota Malang?
Ada kabar bahagia untuk warga yang tinggal dikampung tersebut, pasalnya pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang telah memberikan sertifikat untuk diwilayah tersebut.
Sertifikat tersebut diberikan, lantaran tahun ini, warga kampung 3G, mengikuti Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), sehingga kini telah bersertipikat semua.
Hal tersebut mengikuti capaian yang telah berjalan dengan baik sebelumnya, kampung ini telah berubah dari kampung yang tidak terlepas dari masalah lingkungan seperti banjir dan juga sanitasi dan akses jalan yang buruk, menjelma menjadi kampung wisata yang hijau dan ramah lingkungan.
Wamen ATR/Waka BPN terkesan dengan adanya kampung 3G ini. Ia mengatakan akan terus mendukung gerakan serupa.
"Ini prototype reforma agraria perkotaan, ini juga dapat menjadi model untuk daerah lain," ujar Surya Tjandra.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur Virgo Eresta Jaya mengatakan apa yang telah dilakukan warga Kampung 3G merupakan bentuk lain dari pemberdayaan masyarakat.
"Tidak hanya selalu usaha komersial tapi bisa juga dalam bentuk upaya penataan lingkungan sehingga tercipta lingkungan tinggal, lingkungan kerja, lingkungan usaha yang lebih baik," ujarnya.
Inisiator dari Kampung 3G, Bambang Irianto, saat ditemui di Taman Garuda, menyampaikan bahwa ia siap bekerja sama dengan BPN untuk mereplikasi kampung 3G ini sebagai bentuk Reforma Agraria.
Baca Juga: Warga Malang Bahagia Akhirnya Dapat Serifikat dari ATR/BPN
"Saya berharap apa yang saya lakukan dengan pemberdayaan masyarakat selalu saya kaitkan dengan berbagai stakeholder, perguruan tinggi, TNI Polri sehingga lebih cepat, BPN kemudian mengikuti aset reformnya. Saya berharap kampung-kampung yang saya bina, saya informasikan kepada BPN kalau di situ belum ada program PTSL segera masuk, diikat, inilah Reforma Agraria. Jadi lengkap ada aset ada aksesnya. Reforma Agraria harus berkelanjutan, tidak bisa kita hanya sertipikat saja, jadi harus Sustainable Development Goals ," ujar penerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Jokowi tahun 2018 lalu ini.