Suara.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia mengumumkan situasi pandemi corona di Indonesia saat ini mengkhawatirkan. Indonesia belum sepenuhnya berhasil menghentikan penularan pandemi virus corona covid-19.
Indonesia sudah terjangkit corona selama 6 bulan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan penambahan kasus positif dalam beberapa hari terakhir yang mencapai rekor terbaru pada hari ini adalah bukti Indonesia belum berhasil.
"Ini semua artinya kita sebenarnya belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten secara nasional, ini menjadi tugas kita semuanya tidak hanya pemerintah tapi juga masyarakat agar patuh menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan, baik individu maupun kolektif," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers dari Istana Negara, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga: Kesulitan Ekonomi, Petani Bunuh Keluarga Sebelum Tembak Kepala Sendiri
Padahal, Wiku mengklaim Indonesia sebenarnya sudah mulai berhasil menekan angka penularan yang awalnya tak terkendali karena Indonesia belum siap.
"Pada awalnya Indonesia tidak siap menghadapi pandemi ini, dan dengan berjalannya waktu beberapa bulan awal akhirnya kita semua telah berhasil mengendalikan dan menekan kasus," ucapnya.
Bahkan Wiku menyebut kondisi pandemi virus corona di Indonesia saat ini sudah mengkhawatirkan, maka dari itu dia meminta seluruh pihak patuh protkol kesehatan.
"Ini semua tentunya yang dulunya kita bisa kendalikan. Sekarang terjadi kondisi yang mengkhawatirkan," imbuh Wiku.
Diketahui, jumlah pasien baru terkonfirmasi positif virus corona covid-19 di Indonesia mencatatkan rekor tertinggi pada Kamis (3/9/2020) sebanyak 3.622 orang.
Baca Juga: Kebanyakan Mantan Pasien Covid-19 yang Kembali Dirawat Kena Masalah Paru
Angka ini mengalahkan rekor penambahan kasus positif tertinggi sebelumnya pada 29 Agustus 2020 yang mencatatkan 3.075 orang.
Ribuan orang yang terinfeksi Virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 ini menambah kasus positif secara akumulatif sejak kasus pertama menjadi total 184.268 orang.
Dari jumlah itu, ada tambahan 134 orang meninggal sehingga total menjadi 7.750 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 2.084 orang yang sembuh sehingga total menjadi 132.055 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus suspek hingga saat ini mencapai 84.071 orang.