Kesulitan Ekonomi, Petani Bunuh Keluarga Sebelum Tembak Kepala Sendiri

Kamis, 03 September 2020 | 16:26 WIB
Kesulitan Ekonomi, Petani Bunuh Keluarga Sebelum Tembak Kepala Sendiri
Ilustrasi bunuh diri. (BeirtaJatim)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang petani lemon di provinsi Kamphaeng Phet, Thailand, nekat membunuh keluarganya sebelum menghabisi nyawa sendiri, Rabu (2/9/2020).

Menyadur Asia One, Kamis (3/9/2020), polisi mengatakan bahwa petani bernama Phayom Srithong-ayu (59) ditemukan tewas dengan luka di kepala. Sebuah istol tergeletak di kakinya.

Di dekat jenazah Phayom, teradpat mayat istrinya, Samran Srithong (53) dengan luka dipungun, dan putri tirinya, Wiphawan Phunakieow (20) dengan luka tembak di dada.

Polisi menemukan tiga mayat tersebut setelah mendapat laporan dari warga sekitar pukl 07.00 waktu setempat. Polisi datang ke tempat kejadian bersama petugas medis Rumah Sakit Thung Pho Thale.

Kerabat Phayom, Suphawan Phumcharoen mengatakan bahwa petani lemon itu sempat mengirim pesan perpisahan kepada keluarga sebelum ditemukan tewas.

Phayom, kata Suphawan, juga mengirim pesan bahwa para kerabat bisa mengambil semua uang asuransinya.

Suphawan juga menjeaskan bahwa Phayom sempat mengeluh tengah mengalami krisis keuangan, kendati tak merinci apa penyebabnya.

Setelah menerima pesan perpisahan itu, Suphawan mengatakan segera bergegas pergi kerumah Phayom.

Namun kedatangan perempuan itu tak diinginkan pemilik rumah. Saat ditanya, Phayom hanya menjawab bahwa istri dan anak tirinya sudah tidak ada. Dia juga melarang suadaranya masuk ke rumah.

Baca Juga: Mendagri Tito: Negara Oligarki Lebih Mudah Tangani Pandemi Covid-19

Suphawan yang mencium gelagat tidak beres, kemudian izin pergi untuk mencari bantuan agar bisa masuk ke dalam rumah Phayom.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI