Suara.com - Pemilik akun Twitter @KamalRoland pada Jumat (28/8/2020) menggunggah cuitan berupa narasi yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Jepang mundur karena Virus Corona.
Dalam cuitannya tersebut, @KamalRoland juga mengatakan bahwa menteri-menteri di Indonesia yang pernah terpapar Virus Corona malah justru naik dan menjabat lagi.
Cuitan tersebut merupakan balasan untuk cuitan akun Twitter Resmi Presiden Jokowi. Adapun cuitan ini telah diretweets sebanyak satu kali dan disukai oleh 15 pengguna Twitter.
Berikut adalah narasi yang ditulis oleh @KamalRoland:
Baca Juga: Bupati Rokan Hilir Suyatno Positif Corona
"Perdana mentrinya Jepang mundur krna terkait Coronavirus
Mentri mentri di Indonesia yang pernah kena virus Corona malah naik lagi pak Jokowi"
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com Rabu (2/9/2020), klaim yang menyebut Perdana Menteri Jepang mundur karena virus corona merupakan klaim yang salah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pertamina Akan Hapus Premium dan Pertalite?
Melalui utas yang dibuat pada akun Twitter resminya, Perdana Menteri Shinzo Abe memohon maaf atas keputusan mundurnya tersebut. Ia mengungkapkan bahwa alasannya mundur dari jabatannya adalah karena penyakit kolitif ulseratif yang dideritanya kambuh lagi, sehingga kondisi fisiknya terus menurun. Hal ini dirasa olehnya akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan politik yang penting.
Dilansir dari BBC, perdana menteri yang telah menjabat sejak tahun 2012 tersebut pernah mendadak mundur dari jabatan sebelumnya yakni sebagai perdana menteri tahun 2007. Kemudurannya tersebut disebabkan karena ia terbelit penyakit yang sama sejak ia masih remaja.
Abe sendiri saat ini memiliki reputasi sebagai seorang konservatif dan nasionalis. Ia juga ikut menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui kebijakannya yang agresif yakni Abenomics.
Kolitif Ulseratif sendiri merupakan penyakit peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum. Pada penyakit ini, terdapat tukak atau luka di dinding usus besar, sehingga menyebabkan tinja bercampur dengan darah.
Penyebab kolitis ulseratif sejauh ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga disebabkan oleh respons autoimun, yakni sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara tidak normal dan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sistem pencernaan itu sendiri.
Untuk kasus virus corona di lingkungan menteri-menteri Indonesia sendiri, klaim yang disampaikan @KamalRoland tidak benar karena hanya ada satu menteri Indonesia yang pernah terpapar virus corona yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia dinyatakan sembuh pada 31 Maret 2020, usai 17 hari dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Setelahnya, ia kembali menjalankan tugas sebagai Menteri Perhubungan.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut Perdana Menteri Jepang mundur karena virus corona adalah klaim yang salah.
Klaim tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.