Suara.com - Giring Ganesha Djumaryo atau Giring siap melawan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Giring merupakan pelaksana tugas Ketua Umum PSI yang juga dikenal sebagai mantan vokalis Nidji.
Giring mengaku siap jika nanti akan berhadapan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang. Namun menurutnya prosesnya masih panjang.
"Siap dong. Tapi prosesnya masih panjang," kata Giring saat menghadiri deklarasi dukungan PSI kepada bakal pasangan cawalkot dan cawawalkot Tangsel Muhamad-Saraswati, Kamis (3/9/2020).
Giring mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga: Netizen Nyinyir Baliho Nyapres Giring Ganesha Ada di Bali
"Alhamdulillah komunikasi baik, kita juga akan melakukan komunikasi dengan ketua umum partai-partai lainnya," ungkap Giring.
Menurut Giring, Prabowo termasuk salah satu sosok yang dia hormati dengan keikutsertaannya membangun bangsa.
"Ya Pak Prabowo adalah tokoh negarawan yang saya hormati yang terus membangun dengan caranya sendiri," tuturnya.
"Teman-teman bisa lihat bahwa politik memang seperti itu. Di panggung politik kita bersaing secara sehat, tapi bersamaan itu di luar panggung tetap sharing," paparnya.
Soal rencanya nyapres yang diumumkan jauh-jauh hari, Giring menerangkan, hal tersebut dilakukan sebagai hasil pembelajaran dari Pilpres sebelumnya lantaran PSI keteterang mengurusi administratif hingga tidak maksimal berkampanye.
Baca Juga: Janji Rahayu Saraswati Saat Gowes Bareng Giring ke Lokasi Deklarasi PSI
"Pencapresan ini kita belajar dan banyak melakukan penelitian di DPP. Kemarin salah satu alasan PSI belum diberikan kesempatan untuk masuk ke DPR adalah kita tidak punya banyak waktu untuk mengurusi berkas adminsitratif sehingga keteteran melakukan kampanye. Jadi kita mulai dari sekarang, untuk persiapan lebih matang," terangnya.
Giring mengaku, optimistis untuk maju dalam helatan Pilpres 2024 mendatang. Kini, elektabilitas PSI diklaim semakin menanjak.
"Elektabilitas PSI naik terus, beberapa bulan setelah pandemi kita naik dari 4.0 menjadi 4,2 dan target nanti 2023 akan menjadi partai lima besar dengan secara elektabilitas di Indonesia," ungkapnya.
Tetapi, Giring tak bisa memastikan dengan tegas jika memang akhirnya Prabowo jadi nyalon Pilpres, dirinya akan tetap mendaftar menjadi lawan atau justru mengikuti gerbong mendukung Prabowo.
"Wih, masih panjang prosesnya. Kamu paranormal ya bisa tahu Pak Prabowo bakal nyalon Pilpres?" katanya sambil pergi.
Masuk 10 besar
Giring Ganesha cukup sukses mencuri perhatian publik melalui pernyataan siap maju menjadi calon presiden pada pemilu 2024.
Soal apakah Giring benar-benar mau bertarung memperebutkan kursi R1 atau tidak, cuma dia dan PSI yang paling tahu.
Sebelum Giring merilis pernyataannya ke media sosial, baliho bergambar Giring dengan narasi siap maju ke pemilu 2024 sudah lebih dulu viral.
Pengamat politik Denny Siregar ingin memastikan keseriusan mantan anak band Nidji itu untuk maju. Entah Denny Siregar sebenarnya sedang bercanda atau serius, dia menyebutkan sejumlah tokoh yang kemungkinan akan menjadi lawan Giring.
"Nemu ginian. Serius nih bro @Giring_Ganesha? Apa bisa lawan @aniesbaswedan? Atau @RamliRizal?" katanya.
Kemarin, rilis hasil survei yang dilakukan lembaga Indonesia Elections and Strategic Research. Survei menunjukkan elektabilitas Giring sekarang sudah masuk 10 besar.
Posisi Giring jauh dibawah Anies. Tetapi Giring dalam survei itu mengalahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Lantas Denny Siregar menyindir Anies lagi agar hati-hati karena Giring mulai membayangi. Dia juga menyinggung Rizal Ramli yang tidak masuk dalam survei itu.
"Wah, ternyata @Giring_Ganesha masuk 10 besar nih, diatas @mohmahfudmd. Bro @aniesbaswedan harus mulai hati-hati... "Trus, @RamliRizal gimana kansnya, bang ?" "Siapa ??"
Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic Research menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tertinggi, sementara Giring masuk 10 besar.
"Dalam pertanyaan terbuka, sebanyak 0,9 persen responden menjagokan Giring Ganesha yang merupakan Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai capres," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers.
Menurut dia hal itu mengejutkan karena muncul nama pendatang baru Giring Ganesha sebagai capres dari kalangan anak muda.
Musisi band yang memutuskan terjun ke dunia politik itu telah mendeklarasikan diri untuk maju dalam pemilihan presiden 2024.
Sebagai catatan, pertanyaan terbuka berarti responden bebas menyebutkan nama capres tanpa ditunjukkan daftar berisikan nama-nama seperti dalam pertanyaan tertutup.
Meskipun responden yang memilih hanya sedikit, tetapi menunjukkan awareness publik terhadap profil Giring Ganesha.
Menurut Vivin, elektabilitas Giring memang masih sangat kecil, yakni di bawah 1 persen.
Tetapi secara posisi, Giring berhasil menyodok ke urutan terbawah dalam jajaran 10 besar yang banyak dihuni tokoh-tokoh yang sudah kerap malang-melintang di perpolitikan.
Dia menjelaskan elektabilitas tertinggi masih dikuasai oleh Prabowo (19,6 persen), Ganjar Pranowo (14,3 persen), dan Ridwan Kamil (12,8 persen).
Di bawahnya ada Anies Baswedan (10,0 persen), Sandiaga Uno (8,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (4,3 persen), dan Tri Rismaharini (3,1 persen).
Posisi Giring masih berada di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen) dan Erick Thohir (1,1 persen).
Tetapi Giring berhasil mengungguli Mahfud MD (0,7 persen) dan Puan Maharani (0,6 persen). Masih ada 13,7 persen nama-nama lain dan tidak tahu/tidak jawab 18,6 persen.
"Jika elektabilitas Giring tetap terjaga, tidak tertutup kemungkinan akan bergerak naik dan menjadi figur yang diperhitungkan. Demikian pula dengan PSI sebagai mesin politik pendukungnya, berpotensi terkerek oleh kenaikan elektabilitas Giring," kata Vivin.
Survei Index Research dilakukan pada 11-20 Agustus 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kontributor : Wivy Hikmatullah