Dihajar Topan, Kapal Berisi 43 Awak dan 6.000 Ternak Hilang di Laut Jepang

Kamis, 03 September 2020 | 12:39 WIB
Dihajar Topan, Kapal Berisi 43 Awak dan 6.000 Ternak Hilang di Laut Jepang
Ilustrasi kapal hilang di tengah lautan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kapal kargo yang mengangkut ribuan hewan ternak dengan 43 awak hilang di laut lepas Jepang setelah dihantam topan Maysak.

Menyadur BBC, Kamis (3/9/2020), kapal Gulf Livestock 1 hilang kontak usai mengirimkan panggilan darurat dari kawasan pulau Amami Oshima, barat daya Jepang.

Sejauh ini, hanya satu orang yang dinyatakan selamat dalam insiden hilangnya kapal asal Selandia Baru tersebut.

Penjaga pantai Jepang, dilaporkan telah menyelamatkan satu orang awak asal Filipina yang ditemukan terombang-ambing di lautan.

Baca Juga: Tanggap Bencana, Ini Deretan Genset dan Power Bank Raksasa

Awak yang selamat ini mengatakan mesin kapal rusak sebelum dihantam badai dan terbalik.

Ilustrasi laut. (Pexels/Berend de Kort)
Ilustrasi laut. (Pexels/Berend de Kort)

Otoritas berwenang masih terus melakukan upaya pencarian menggunakan pesawat dan kapal patroli, di tengah gelombang tinggi dan angin kencang.

Cuaca yang tak bersahabat akibat topan Maysak ini diakui menghambat proses pencarian kapal.

Gulf Livestock 1 berlayar dari Selandia baru pada 14 Agustus, menuju China. Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan perjalanan kapal akan memakan waktu 17 hari.

Sementara di dalam kapal, ada 43 awak termasuk 39 pelaut dari Filipina, dua dari Selandia Baru, dan dua dari Australia.

Baca Juga: Di-bully soal Masker, Model Jepang Nekat Bunuh Diri

Disebutkan, kapal kargo berukuran 139 meter ini mengangkut setidaknya 6.000 hewan ternak.

Baik Australia dan Selandia Baru mengatakan telah menyediakan bantuan konsuler bagi para keluarga awak kapal.

Topan Maysak, berhembus dari Laut China timur dan bergerak ke kota pelabuhan Busan, Korea Selatan pada Kamis (3/9) pagi.

Setidaknya satu orang tewas dan lebih dari 2.200 orang di Korsel telah dievakuasi ke tempat pengungsian. Adapun 120.000 rumah di wilayah terdampak saat ini dibiarkan tanpa aliran listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI