Suara.com - Riansyah (36), warga yang ikut dikeroyok anggota TNI yang menyerbu Polres Ciracas, Jakarta Timur mengalami luka-luka di bagian wajah. Parahnya, pria berusia 36 tahun itu harus kini mengalami amnesia ringan akibat aksi beringas para anggota TNI tersebut.
Kejadian bermula kala pria yang akrab disapa Rian itu pulang dari kediaman saudaranya sekira pukul 01.00 WIB, Sabtu (29/8/2020). Ketika melintas di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur tiba-tiba korban diadang.
Sella, istri korban, mengaku kaget ketika suaminya pulang dalam keadaan yang tak biasa. Suaminya terlihat linglung dengan kondisi muka memar dan helm yang hancur.
"Terus sampai rumah enggak ingat apa-apa, intinya sampai rumah saya bingung," kata Sella ditemui saat menghadiri acara penyerahan ganti rugi dan santunan di Koramil 0505, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca Juga: Kepala Dibacok TNI Penyerang Polsek Ciracas, Wahyu Diguyur Uang Rp 6 Juta
Sella menyampaikan, kemudian suaminya dibawa ke Rumah Sakit Umum Bunda Margonda di Depok untuk menjalani perawatan. Setelah melewati CT Scan ternyata suaminya divonis alami amnesia ringan.
Beruntung ia mendapat kabar bahwa seluruh kerugian korban akibat aksi brutal oknum TNI di Ciracas akan diberikan kompensasi ganti rugi dan santunan.
"Saya datang, karena kan ada info. Suruh hubungi Puspom saya hubungi akhirnya direspons baik dengan TNI," ungkap Sella.
Sella mengatakan, uang kompensasi ganti rugi akan dipergunakan untuk mengganti biaya pengobatan suaminya yang sudah keluar. Selain itu juga untuk menjalani pengobatan lanjutan.
"TNI ada bermaksud baik juga sih, Alhamdulillah," tutur Sella.
Baca Juga: Kodam Jaya Talangi Kerugian Warga yang Diserbu, Nanti Ditagih ke Prajurit
Minta Maaf
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyampaikan permohonan maaf kepada puluhan warga sipil yang menjadi korban serangkaian penyerangan dan pengerusakan di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
"Yang pertama kembali kami sampaikan bahwa kejadian pada tanggal 29 itu, itu hanya dilakukan oleh segelintir oknum TNI yang tentunya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena orang yang tidak bersalah menjadi korban yang tidak mengerti apa-apa," kata Dudung di Koramil 05 Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Dudung memastikan pihaknya memberikan kompensasi ganti rugi dan santunan terhadap warga sipil yang menjadi korban. Tercatat hingga kekinian ada 76 warga sipil yang menjadi korban.
"Pertama kita harus memulihkan perekonomian. Di masa Covid seperti ini masyarakat kasihan. Banyak kesulitan masalah perekonomian," ungkapnya.
"Kemudian yang kedua bagaimana pemulihan secara psikologi masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, tidak perlu khawatir ke kami TNI, itu hanya segelintir orang saja. Kami sangat dekat dengan masyarakat," sambungnya.
Dudung mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan total berapa anggaran yang sudah dikeluarkan TNI untuk ganti kerugian puluhan korban tersebut. Pasalnya, pengaduan masih bisa bertambah, posko pengaduan juga akan dibuka sampai dengan 3 hari ke depan.
12 Prajurit Ditahan
Sebanyak 12 anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur ditahan. Selain itu, sebanyak 31 anggota dari berbagai kesatuan telah diperiksa.
Andika mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.
"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," ujar Andika.
Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.