Soal Pembakaran Quran, DPR Berharap Dubes Swedia dan Norwegia Minta Maaf

Rabu, 02 September 2020 | 12:10 WIB
Soal Pembakaran Quran, DPR Berharap Dubes Swedia dan Norwegia Minta Maaf
Seorang demonstran di Nowegia ancam robek Al Quran.[Twitter/@Faytuks]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto meminta Menteri Agama Fachrul Razi melakukan komunikasi terhadap duta besar Norwegia dan Swedia, menyusul adanya aksi perobekan Al Quran dalam demontrasi di dua negara tersebut.

Yandri mengatakan, aksi pembakaran kitab suci umat Islam itu sudah barang tentu tidak bisa ditoleransi. Pihaknya pun mengutuk keras aksi bakar Al Quran.

"Oleh karena itu kita harus menjaga kondisi yang stabil dalam negara kita ini supaya tidak ada efek yang bisa membuat kontraksi sosial menjadi berlebihan. Oleh karena itu kita minta mungkin pak menteri bisa komunikasi ke duta besar Swedia dan Norwegia," kata Yandri dalam rapat bersama Menag di Komisi VIII DPR, Rabu (2/9/2020).

Menurut Yandri, kedua duta besar tersebut juga perlu meminta maaf atas aksi pembakaran Al Quran yang melukai umat Islam terlebih di Indonesia dengan mayoritas muslim.

"Kalaupun nanti ada respon dari umat Islam di Indonesia, saya kira tidak ada salahnya duta besar Norwegia dan Swedia minta maaf ke umat Islam. Karena itu sunggug buat kita tidak bisa ditoleransi bagaimana mungkin kitab suci dari Allah SWT diinjak-injak, dibakar. Itu saya kira tidak boleh lakukan itu," kata dia.

"Maka sekali lagi sebagai umat terbesar Islam, tidak bisa itu terjadi lagi. Karena akan merusak hubungan antara beragama," Yandri menambahkan.

Diketahui, aksi demonstrasi anti-islam di Norwegia berakhir ricuh setelah salah satu aktivis kelompok merobek Al Quran dan menjelek-jelekan Nabi Muhammad.

Menyadur Sputnik, Senin (31/8/2020), Bentrokan terjadi antara kelompok Stop Islamizaion if Norway atau SIAN dan pengunjuk rasa kontra serta pihak keopolisan.

Kerucihan pecah saat kedua kelompok tersebut melewati batas barikade yang dibuat oleh polisi untuk memisahkan dua kelompok pengunjuk rasa tersebut.

Baca Juga: Pembakaran Quran di Norwegia, Muhammadiyah: Sikap Islamofobia yang Buruk

Awalnya aksi demonstrasi yang berlangsung di luar gedung parlemen Oslo pada Sabtu tersebut berlangsung damai dan tertib mesikupun keduanya saling meneriakkan slogan-slogan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI