Pandu Soroti Klaster Libur Panjang: Hari Kejepit Dibikin Supaya Wisata Laku

Rabu, 02 September 2020 | 12:03 WIB
Pandu Soroti Klaster Libur Panjang: Hari Kejepit Dibikin Supaya Wisata Laku
Ahli Epidemiologi UI dr Pandu Riono. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka kasus Covid-19 di Indonesia makin hari makin bertambah. Bahkan, peningkatan penularan virus Corona juga terjadi di masa liburan panjang.

Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti peran pemerintah terkait munculnya klaster baru libur panjang alias long weekend.

Menurutnya, pemerintah sekarang ini hanya fokus dalam membereskan urusan ekonomi. Jika memang demikian, kata Pandu, maka ia menyarankan agar pandemi Corona dilupakan.

Salah satu tindakan menonjol yang membuat pemerintah terlihat hanya memedulikan ekonomi adalah dengan membuat libur panjang 16-23 Agustus lalu. Presiden Joko Widodo meneken cuti bersama agar waktu libur lebih panjang.

Baca Juga: Klaster Long Weekend, Pemprov DKI Diminta Perketat Awasi Protokol Kesehatan

Pandu menilai pemerintah sengaja mendesain libur panjang agar masyarakat bepergian untuk pariwisata. Dengan demikian, maka banyak lokasi liburan yang ramai dan ekonomi kembali bergerak.

"Jadi masyarakat itu dibuat hari libur kejepit, supaya pariwisatanya laku. Kalau orang bepergian hotel laku, kuliner laku, memang disengaja. Jadi konsekuensinya ya terjadi peningkatan," ujar Pandu saat dihubungi Suara.com, Rabu (2/9/2020).

Menurutnya risiko penularan corona saat tempat wisata ramai sudah bisa terlihat sejak jauh hari. Namun Pemerintah disebutnya tidak terlalu peduli karena hanya memikirkan masalah ekonomi.

"Kalau gitu gak usah ada hari libur. Tapi kan pemerintah kan bukan mau mengendalikan pandemi," jelasnya.

Tindakan menyatukan gugus tugas penanganan Covid-19 dengan komite pemulihan ekonomi juga disebutnya tak memberikan dampak banyak bagi pencegahan penularan corona. Sebab fokusnya hanyalah membuat Indonesia terhindar dari keterpurukan ekonomi.

Baca Juga: Belum Ada Vaksinnya, Ini Alternatif Lain Lindungi Anak-anak dari Covid-19

Ia mengaku sudah memberikan saran kepada Pemerintah agar tidak melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lebih jauh. Namun keputusan yang diambil malah sebaliknya.

"Kami mau nyuruh pemerintah gimana, pemerintah kan punya akal, punya ide, punya duit, disaranin kayak gini gak mau, yaudah deh sekarang, maunya apa, terserah deh, gitu," tuturnya.

Karena itu, ia menilai jika Pemerintah hanya peduli pada situasi ekonomi, maka lebih baik lupakan cara mengendalikan pandemi. Semua sektor kembali dibuka dan masyarakat bisa berkegiatan seperti biasa.

"Jadi sekarang tuh ekonomi jadi panglima, makanya saya juga kalau mau ekonomi jalan, yaudah ekonomi aja deh. Pandemi lupakan aja," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI