Strategi Anies Dianggap Konyol, Ferdinand: Nies, Tegas Dong, Berani Nggak?

Siswanto Suara.Com
Rabu, 02 September 2020 | 11:48 WIB
Strategi Anies Dianggap Konyol, Ferdinand: Nies, Tegas Dong, Berani Nggak?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Danau Sunter kini berdiri tugu peringatan Covid-19. Pemasangan tugu tersebut merupakan hasil kolaborasi warga RW 14, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Tugu peringatan itu bentuknya sebuah peti mati yang dilengkapi dengan papan informasi. Pada papan berisi kalimat peringatan, imbauan, dan data akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta selama tiga hari terakhir. Di kawasan itu juga ditaruh manekin tenaga kesehatan.

Tugu ini diharapkan menjadi pendorong warga untuk selalu tertib tiga menerapkan 3 M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Anies Baswedan meninjau tugu tersebut. 

Baca Juga: Video Simulasi Buktikan Face Shield Tidak Efektif Cegah Penularan Covid-19

"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada warga RW 14, Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, yang turut berkolaborasi menghadirkan sebuah tugu peringatan untuk mengingatkan semua tentang risiko Covid-19. Dengan adanya tugu peringatan ini, semua kegiatan masyarakat diharapkan waspada dan menaati prinsip 3M," kata Anies.

Tetapi hal itu dikritik oleh politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang disampaikan melalui akun Twitter  @FerdinandHaean3. Dia menilai strategi komunikasi semacam itu kurang pas.

"Menurut saya, ini sebuah strategi komunikasi publik yang konyol. Dengan cara menakut-nakuti publik dikira publik akan menjadi takut. Bagaimana mungkin takut? Sementara ada sebagian yang memaksa bahwa Covid tak bahaya? Nies, tegas dong, berani ngga?" kata Ferdinand yang dikutip Suara.com, Rabu (2/9/2020).

Menurut Anies, tugu peringatan Covid-19 sebagai pengingat. Covid-19 di Jakarta disebutnya relatif terkendali, namun penyebarannya belum menurun secara signifikan.

Tugu itu juga memaparkan rencana pemerintah Jakarta yang akan memperketat penyebaran Covid-19 dalam skala yang lebih kecil. Artinya, perkantoran, pemukiman, dan komunitas yang di sana ditemukan kasus-kasus positif Covid-19 akan ada langkah-langkah pengetatan ekstra.

Baca Juga: Komisi IX dan Pemerintah Komitmen Kembangkan Vaksin Covid-19

"Selain itu, ke depan kita akan memastikan semua yang terpapar positif harus melakukan isolasi bukan saja di rumahnya tetapi isolasi yang disiapkan pemerintah. Sehingga, kita bisa memastikan mata rantai itu putus. Kita sedang menyusun regulasinya," ujar Anies.

Dalam laporan Antara, Wali kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menjelaskan bahwa warga turut serta membangun tugu peringatan ini didasari oleh mulai berkegiatannya warga termasuk di daerah Danau Sunter.

Sehingga, perlu adanya sebuah alat untuk membangun kesadaran tentang bahaya COVID-19, jika kita tidak mentaati protokol kesehatan dalam berkegiatan.

"Kerap jadi bahasan di kami adalah mengelola kawasan publik, salah satunya Danau Sunter RW 14 kawasan Sunter Jaya, bagaimana warga bisa beraktivitas, tetapi memperhatikan protokol kesehatan dan warga mengusulkan kepada kami perlu ada alat pengingat bahwa kita wajib menjaga bersama. Jadi, tugu peringatan ini adalah sebuah inovasi bersama. Diharapkan dengan adanya tugu peringatan ini semua lebih aware dan waspada," kata Sigit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI