Suara.com - Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyesalkan atas ulah para prajurit yang terlibat dalam aksi penyerangan terhadap puluhan warga. Insiden itu terjadi saat Mapolsek Ciracas diserbu sekelompok aparat TNI.
Dari pengaduan yang Koramil 05 Kramat Jati, tercatat ada sebanyak 76 warga yang menjadi korban dari aksi brutal prajurit korps loreng tersebut.
"76 korban terakhir warga sipil," kata Dudung di Koramil 05 Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020).
Dudung mengatakan, puluhan korban tersebut menderita berbagai macam kerugian, misalnya seperti kerusakan kendaraan, lapak dagangan hingga mengalami luka-luka. Jumlah korban berdasarkan hasil rekapitulasi sejak Senin (31/8/2020) sampai Rabu (2/9/2020).
Baca Juga: Polda Selidiki Kemungkinan Sipil Terlibat Dalam Penyerangan Polsek Ciracas
"Mereka ada yang langsung dibawa berobat oleh anggota, ada yang juga langsung sendiri berobat. Nanti kami ganti habis berobat berapa dan akan kita beri santunan dari kerugian itu juga," ungkapnya.
"Kemudian motor kalau rusak diatas 60 persen, itu kita ganti total seperti semula, begitu juga dengan kaca, gerobak, dibuatkan gerobak baru, kasihan masyarakat yang tidak bersalah," sambungnya.
Dudung mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan total berapa anggaran yang sudah dikeluarkan TNI untuk ganti kerugian puluhan korban tersebut. Pasalnya, pengaduan masih bisa bertambah, posko pengaduan juga akan dibuka sampai dengan 3 hari ke depan.
"Tiga hari ke depan boleh, ya silahkan bagi masyarakat yang terkena dampak dari kerusuhan itu kami tunggu di pos Koramil Kramat Jati sampai tiga hari ke depan ya silakan datang," tuturnya.
Lebih lanjut, Dudung mengatakan, langkah penggantian kerugian ini agar bisa memulihkan perekonomian rakyat di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Penyerangan Polsek Ciracas, Prada Ilham Belum Bisa Diperiksa Alasan Sakit
12 Prajurit Ditahan
Sebanyak 12 oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur ditahan. Selain itu, sebanyak 31 anggota dari berbagai kesatuan telah diperiksa.
KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan 12 anggotanya itu ditahan di sel Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.
"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," ujar Andika.
Andika juga mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.
Termakan Hoaks
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya telah menceritakan ihwal kronologis ratusan orang diduga oknum anggota TNI melakukan penyerangan kepada warga sipil dan Kantor Mapolsek Ciracas. Penyerangan tersebut berawal dari kebohongan yang disampaikan oleh anggota Ditkumad TNI Prada M Ilham.
Dudung mengungkapan, mulanya Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal. Namun entah bagaimana mulanya, insiden itu malah disebut sebagai pengeroyokkan.
Kemudian Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0505 Jakarta Timur, intel serta perwakilan dari polres hadir di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengklarifikasi kejadian yang sesungguhnya.
Klarifikasi tersebut pun diperkuat dengan kesaksian sembilan orang yang berada di TKP. Semua saksi menyebut, jika Ilham benar mengalami kecelakaan tunggal.
Kemudian olah TKP pun kembali dilanjutkan. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba ada orang tidak dikenal mendatangi dan langsung menyampaikan kalau mereka tidak terima kawannya, Ilham dikeroyok.