Tewas di Lokasi Tambang, Hardin Sempat Ingin Bangunkan Rumah Sebelum Nikah

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 02 September 2020 | 05:23 WIB
Tewas di Lokasi Tambang, Hardin Sempat Ingin Bangunkan Rumah Sebelum Nikah
Isnaini Buton (44) ibu kandung Hardin alias Aldy (26), korban tewas laka tambang timah Sarang Ikan Desa Lubukbesar Kabupaten Bangka Tengah (Bateng). (Suara.com/Wahyu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isnaini (44), ibu kandung Hardin alias Aldy (26) salah-satu korban tewas kecelakaan tambang di Sarang Ikan Desa Lubukbesar, Bangka Tengah (Bateng), mengungkapkan empat hari sebelum anaknya meninggal sempat mengutarakan niat untuk membangunkan rumah untuk orang tua, setelah itu baru menikah.

"Untuk terakhir dia ngomong, mak kalau seumpama nanti besok-besok aku dak pulang lagi mak, aku nak fokus kerja mak supaya aku bisa buatkan emak rumah tidak selamanya ngontrak, itu yang menjadi ingatan aku," ujar Isnaini ditemui suara.com dirumah kontrakan terletak di RT 06 Desa Beriga Kecamatan Lubukbesar, Selasa (1/9/2020).

Dikatakan Isnaini, Hardin sosok anak yang baik dan sangat sayang kepada kedua orang tua, saudara maupun teman-temannya.

Maka tak heran saat mengetahui putra sulung tiga bersaudara tersebut tewas terkubur dilokasi tambang bukan hanya pihak keluarga yang merasa kehilangan, melainkan semua sahabat dekat korban turut bersedih.

Baca Juga: Dukung Kakak di Pilbup Bateng, Begini Strategi Ketua Gerindra Babel

"Penyayang benar dengan kawan-kawan bukan main orangnya kan ramah juga pak. Pas memandikan jenazah temen-temennya banyak kaget dan sangat merasa kehilangan. Apalagi disaat melihat jenazah tiba bagian muka penuh lumpur. Dia (Hardin) yang terakhir kali ditemukan" terang Isnaini.

Dia menceritakan jika saat pertamakali jenazah anaknya tiba ke rumah duka dalam kondisi penuh lumpur. Korban juga yang terakhir kali ditemukan oleh tim SAR gabungan dari lokasi tambang.

"Diantara enam jenazah dia yang terakhir kali ditemukan. Saat dibawa ke rumah dalam kondisi penuh lumpur. Maka itu Budiman sibuk bikin air kepada orang pintar kasian itu biar cepat dapat," terang Isnaini.

Tak lepas dari itu pula Isnaini menceritakan saat evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan, dia mendapatkan informasi jika tidak semua jenazah korban ditemukan dalam kondisi utuh saat kecelakaan tambang tersebut.

"Pokoknya yang paling sadis itu, pak de, pak de ininya punteng (bagian leher putus) dan lengan. Memang putus, memang ditemukan semua dan baru dua jam kemudian baru ditemukan kepala dari badan, " ungkapnya.

Baca Juga: Berawal Sewa PSK Waria, Pria di Bangka Tengah Cabuli Puluhan Anak

Kontributor : Wahyu Kurniawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI