Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan pemerintah terus mengupayakan percepatan penanganan Covid-19 dan keterlibatan pengembangan Vaksin Virus Corona.
"Pemerintah terus mengupayakan percepatan penanganan covid 19 termasuk juga dengan pencarian, dengan melakukan juga terlibat dalam pengembangan dan penyediaan alternatif obat dan vaksin untuk penanganan covid 19 ini," ujar Penny dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Selasa (1/9/2020).
Kata Penny, data WHO per 28 Agustus 2020, sudah ada 33 kandidat vaksin dalam tahap uji klinis dan 143 kandidat vaksin lain dalam tahap uji.
"Bahwa data WHO per 28 Agustus 2020 menunjukkan ada sekitar 33 kandidat vaksin dalam tahap uji klinik dan sekitar 143 kandidat lain dalam tahap uji, baik itu praklinik dan lain-lain di seluruh dunia," ucap dia.
Baca Juga: Kepala BPOM: 500 Subjek Telah Disuntik Vaksin Sinovac-Bio Farma
Penny menuturkan, Indonesia memiliki dua jalur pengembangan vaksin. Yakni, Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kemenristek/Badan Ristek Inovasi Nasional bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
"Badan POM telah membuat roadmap tahapan pengembangan vaksin yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan data pre klinik, klinik dan mutu dari vaksin yang akan dibuat," ucap dia.
Roadmap yang dibuat BPOM telah disampaikan kepada Menristek pada 14 Agustus 2020 lalu dan akan dilanjutkan dengan forum grup diskusi bersama pemangku kepentingan terkait sebagai tahapan pengembangan vaksin.
"Sehingga vaksin ini tahapan pengembangannya kan sesuai dengan waktu yang sudah kita rencanakan ya dengan percepatan tentunya dan segera memenuhi kebutuhan untuk program nasional sekitar pada awal tahun 2020," tuturnya.
Kemudian alternatif kedua yakni pemerintah terus mengembangkan kerjasama internasional yang sudah ada dalam pendampingan BPOM.
Baca Juga: Sebentar Lagi, Unair Rilis Senyawa Bakal Calon Obat Spesifik Covid-19
Kerjasama internasional antara lain Sinovac dengan PT Bio Farma, Sinofarm dengan PT Kimia Farma, Grup 42 dari Uni Emirat Arab dengan PT Kimia Farma dan Vaksin Geniceline dengan PT Kalbe Farma.
"Vaksin Geniceline dengan PT Kalbe Farma dan juga beberapa komunikasi dengan negara lain yang saya kira sudah memulai Komunikasi untuk tahap-tahap pengembangan selanjutnya," katanya.
Tak hanya itu, Penny memaparkan perkembangan dari uji klinis vaksin Sinovac-Bio Farma fase III yang sudah dimulai pada 11 Agustus 2020 oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Adapun target subjek sebanyak 1.620 relawan yang akan disuntik.
Ia menyebut saat ini sudah ada 1.800 relawan yang telah mendaftar sebagai subjek uji klinik. Sedangkan hingga akhir Agustus 2020, sekitar 500 subjek relawan yang sudah direkrut dan sudah dilakukan penyuntikkan.
"Sentunya sesuai dengan rencana saat ini sudah ada 1.800 sukarelawan yang telah mendaftar sebagai subjek uji klinik dan hingga akhir Agustus 2020 ini terdapat kurang lebih 500 subjek yang telah direkrut dan sudah mendapatkan tahapan penyuntikan," katanya.