Suara.com - Ruang ICU Rumah Sakit (RS) rujukan di DKI Jakarta membludak hingga terpakai 77 persennya karena peningkatan kasus Covid-19. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal menambah jumlah tempat tidur di RS khusus pasien virus corona.
Anies mengakui, saat ini semua rumah sakit rujukan di Jakarta dipadati pasien corona. Padahal berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia atau WHO paling tinggi RS terisi 60 persen.
"Sekarang 70 persen, idealnya dibawah 60 persen. Jadi sekarang kami akan tambah lagi kapasitas tidur di ICU maupun di ruang isolasi RS," kata Anies di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020).
Anies menyatakan akan menjadikan RS yang tak menjadi rujukan menjadi RS yang bisa merawat pasien corona.
Baca Juga: Tempat Tidur Ruang ICU di Seluruh RS Rujukan Corona DKI Nyaris Penuh
"Ya nambah saja, kan kita ada banyak RS. Di Jakarta ada 190 RS, jadi kita akan tambah sakit rujukan yang ada di DKI," jelasnya.
Dengan menambah RS rujukan penangan corona, maka pasien bisa mendapatkan penanganan medis yang baik. Selain itu, kata dia, angka kasus aktif juga akan menurun seiring dengan tingkat kesembuhan yang meningkat.
"Kapasitas RS akan terus ditingkatkan, jadi dengan begitu kita bisa, insya Allah menangani semua orang yang harus dirawat," pungkasnya.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa kondisi rumah sakit di DKI Jakarta sudah mulai tidak ideal akibat peningkatan kasus covid-19 yang terjadi belakangan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan per 28 Agustus 2020 kemarin tercatat 69 persen tempat tidur di 67 rumah sakit rujukan di DKI Jakarta sudah penuh, padahal idealnya adalah 60-80 persen.
Baca Juga: Pecah Rekor, Myanmar Laporkan 107 Kasus Baru Virus Corona Dalam Sehari
"Kalau kita lihat kondisinya pada saat ini angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi adalah 69 persen, sedangkan angka keterpakaian tempat tidur di ICU yaitu 77 persen. Kondisi ini kondisi yang tidak ideal," kata Wiku di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Wiku menyebut pemerintah sedang mendorong untuk menurunkan angka keterpakaian tempat tidur sampai di bawah 60 persen sehingga beban untuk tenaga kesehatan di rumah sakit bisa berkurang.
"Upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan RSD Wisma atlet untuk menangani pasien dengan gejala sedang dan ringan untuk bisa dipindahkan ke RSD Wisma atlet dari rumah sakit rujukan covid yang ada di DKI," pungkasnya.