Ruhut Ngakak: Hanya Drakula yang Takut Salib, yang Lain Drakula-drakulaan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 01 September 2020 | 19:55 WIB
Ruhut Ngakak: Hanya Drakula yang Takut Salib, yang Lain Drakula-drakulaan
Anggota Bidang Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ruhut Sitompul. (Suara.com/Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ruhut Sitompul, politikus PDI Perjuangan, sering menggunakan saluran media sosial untuk menyampaikan kritik sekaligus untuk membendung serangan kalangan tertentu yang diarahkan kepada pemerintah.

Cara politikus -- yang sudah beberapa kali loncat partai itu -- dalam menyampaikan gagasan atau kritik seringkali pakai gaya satire, terkadang kocak sekaligus nyelekit bagi yang kena sindir.

Misalnya baru-baru ini, melalui akun Twitter @ruhutsitompul, dia bilang: "Hanya drakula yang takut Salib, yang lain drakula-drakulaan ha ha ha. Bikin aku tertawa termehek-mehek, kalau gitu ya sudah protes saja yang ada manfaatnya bagi rakyat kecil."

Biasanya, pendapat yang dilontarkan Ruhut jadi bahan untuk mengejeknya. Tapi dia tak terpancing untuk menanggapi karena mungkin tahu ujung-ujungnya debat kusir dengan netizen. Dia biarkan saja dirinya dibully warganet.

Baca Juga: PDIP Umumkan Calon Wali Kota Surabaya Pengganti Risma Rabu Besok

Beberapa waktu yang lalu, Ruhut menyentil kelompok tertentu dengan gaya bahasa khasnya yang satire.

Ruhut yang punya latar belakang profesi pengacara itu tidak menyebut secara jelas siapa saja orang yang sedang disindirnya. Dia cuma menyebut mereka barisan sakit hati.

"Ha ha ha GR gede rasa perkumpulan BSH barisan sakit hati merasa dianggap ada taring, taring ompong ka’le, apa yang dikatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri betul dan harus mulai dari pribadi-pribadi anggota perkumpulan yang sudah telanjang rekam jejaknya," kata Ruhut.

Sebelum itu, Ruhut juga melontarkan sindiran buat perkumpulan tertentu yang disebutnya "manusia-manusia nggak tahu malu."

"Manusia-manusia nggak ta’u malu berkumpul mengaku melakukan politik moral, kalau Presiden itu masih politik rendah begitu juga politik jabatan politik kekuasaan, beginilah kalau yang ngumpul-ngumpul gagal 2X komut BUMN dipecat, gagal caleg DPR/MPR RI, makan gaji buta nggak kerja," kata Ruhut.

Baca Juga: PDIP Bakal Pecat Kader yang Tidak Ikuti Instruksi Megawati di Pilkada 2020

Ruhut bukan kali itu saja menghajar lawan politik pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sudah nggak terhitung jumlahnya. Dia sering menggunakan media sosial untuk membela Jokowi dari serangan-serangan lawan.

Dalam tweet yang lain lagi, Ruhut menekankan bahwa pemerintahan Jokowi dan elit partai pendukung pemerintah bukanlah terhadap anti kritik. Ruhut mengarah kepada kalangan yang disebutnya sudah diberi kesempatan pemerintah untuk duduk di posisi-posisi tertentu, tetapi setelah diberhentikan, bergabung dengan barisan sakit hati.

"Pemerintahan Pak Joko Widodo Presiden RI & elit politik pendukung pemerintah tidak anti kritik, cuma lucu saja lihat pengkritik ada yang sudah dapat kesempatan kita rakyat Indonesia tidak ada yang merasakan apa yang mereka perbuat untuk NKRI sampai dicopot jadilah BSH," katanya.

Tak hanya urusan politik-politikan yang jadi perhatian Ruhut. Masalah-masalah sosial pun jadi sorotannya.

Sejak terjadi pandemi Covid-19, Ruhut memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, misalnya untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Dia menekankan bahwa pemerintah sedang berjuang untuk mengatasi pandemi serta dampaknya pada ekonomi dan sosial.

"Kita masih harus terus berdoa, bersabar virus corona masih sangat meresahkan, kerja keras pemerintahan Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 melalui Satgas COVID-19, mari tiada henti-hentinya kita dukung dan laksanakan protokol kesehatan dengan disiplin. Badai pasti berlalu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI