Suara.com - Seorang wanita tewas diterkam beruang hitam saat bicara dengan ayahnya dari sambungan telepon di vila keluarganya di lokasi terpencil di Saskatchewan, Kanada pada Kamis pekan lalu.
Menyadur NY Post, Selasa (01/09/2020), wanita bernama Stephanie Blais ini menyuruh putranya yang berumur 9 tahun untuk ke dalam dan mengambil antena.
Stephanie saat itu berada di luar dan diduga tak menyadari ada beruang hitam berdiri di dekatnya. "Dia menyuruh putranya, Eli, untuk lari ke dalam dan mengambil antena," kata ayah Stephanie, Hubert Esquirol.
Ia kemudian mengingat hal berikutnya yang didengar, suara gemuruh yang terdistorsi. Ia mencoba mencerna suara tersebut namun tak memikirkan kemungkinan terburuk.
Baca Juga: Beruang Kutub Ngamuk dan Serang Perkemahan, Satu Orang Tewas
"Saya tetap di telepon selama beberapa menit sebelum saya menutup telepon dan mencoba menelepon lagi .... Suaranya sangat mengganggu. Sebuah serangan terlintas dalam pikiran saya tetapi serangan adalah satu dari sejuta. "
berselang 10 menit, suami Stephanie yang bernama Curtis Blais menelepon ayah mertuanya dan memberi kabar yang sangat mengerikan, putri yang baru saja bicara dengannya dari sambungan telepon tewas diterkam beruang.
Hal yang membuatnya sangat terpukul selain kabar duka tersebut adalah fakta tentang cucunya, Eli, melihat bagaimana ibunya diserang beruang hitam dari dalam kabin di wilayah Buffalo Narrows.
"Dia menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa Stephanie telah diserang oleh beruang. Beruang itu tidak akan melepaskannya jadi dia menembak beruang itu sampai dia melepaskannya," kata Esquirol.
Menantunya berusaha memberi pertolongan pertama tapi denyut nadi putrinya tak kembali. "Stephanie pasti sudah di depan beruang. Dia membalikkan punggungnya. Dia tidak melihatnya," kata Esquirol.
Baca Juga: Cium Bau Pizza, Seekor Beruang Lapar Nekat Obrak-Abrik Mobil Delivery
"Ini bisa menjadi jauh lebih buruk. Anak-anak itu bisa saja berada di dekatnya saat serangan itu terjadi," katanya. Selain Eli, Stephanie juga memiliki seorang putri usia 2 tahun yang bernama Uma.
"Di permukaan mereka baik-baik saja, tapi saya cukup tua untuk mengetahui bahwa ini akan berlangsung seumur hidup," kata Esquirol kepada CTV News.
Penggalangan dana online dilakukan untuk membantu keluarga menutupi biaya pemakaman. Kini dana yang terkumpul hampir USD 75.000 atau setara Rp 1 miliar pada hari Kamis. Jumlah ini lima kali lipat dari target USD 15.000 atau Rp 219 juta.
"Penyelidikan setelah menunjukkan bahwa ini adalah serangan predator yang tidak beralasan dan mendadak oleh beruang jantan tua," tulis penggalangan dana tersebut.
Keterangan dalam penggalangan dana juga menyebut bahwa keluarga ini telah dilatih di alam liar dan beruang. Kabin itu juga dibuat sedemikian rupa agar tidak menarik atau memprovokasi beruang untuk menyerang.
Menurut laporan CTV, ini adalah serangan beruang paling fatal pertama di Saskatchewan sejak tahun 1983.