Suara.com - Nasib sial menimpa seorang pemuda bernama Jefri Haryanto Pardede (23). Korban bahkan tak sadar saat perutnya banyak mengeluarkan darah akibat terkena peluru nyasar.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Sudjarwoko menceritakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (30/8/2020) lalu.
Sebelun merima luka tembaka, Jefri yang berprofesi sebagai satpam itu mengaku sempat melihat aksi tawuran di sekitar lokasi.
"Kalau dari pengakuan korban, ngakunya kan kita sebentar saja tanya dia masih dalam kondisi sakit, ngaku-nya nonton trek-trekan (kebut-kebutan) terus ada yang tawuran. Dari tawuran berniat untuk pulang karena enggak mau ikut tawuran,” kata Sudjarwoko kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: 4 Pelaku Tawuran Jotet Johar Baru Masuk DPO, Polisi: ke Mana pun Kami Kejar
Hanya saja, pada saat hendak pulang, korban merasa ada yang aneh pada bagian perutnya. Kata Sudjarwoko, perut korban dalam kondisi berdarah.
“Sudah pas lagi jalan dia merasa perutnya ada yang berdarah-berdarah begitu langsung ke RS,” sambungnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan. Pasalanya, belum ada petunjuk yang ditemukan oleh polisi serta adanya saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
“Kronologis itu masih dalam penyelidikan. Soalnya kita sekarang lagi fokus, karena kita belum menemukan saksi dan petunjuk yang signifikan di TKP,” beber Wirdhanto.
Wirdhanto menambahkan, pihaknya juga tengah menunggu kondisi korban membaik. Hal tersebut bertujuan untuk mengorek keterangan sang satpam mengenai insiden peluru nyasar tersebut.
Baca Juga: Ikut Tawuran Remaja, Pria Paruh Baya di Keboh Sirih Tewas Dibacok di Leher
“Nah makanya kami sekarang lagi fokus merawat korban dulu, supaya nanti korban bisa kita rekonstruksikan berkaitan dengan pelurunya, kan gitu,” imbuh dia.